Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Menyelesaikan Soal Sharing Task dan Jumping Task pada Materi Aritmatika Sosial ditinjau dari Kepribadian Ekstrovert dan Introvert
Abstract
Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang semakin modern
dibutuhkan pembelajaran dasar yang berhubungan untuk menghadapinya.
Pembelajaran dasar yang berhubungan pada perkembangan teknologi dan ilmu
pengetahuan yaitu salah satunya pembelajaran matematika, diperlukan kemampuan
yang berkaitan dengan pembelajaran matematika, yakni kemampuan berpikir kritis,
logis, serta kreatif. Salah satu kemampuan penting pada pembelajaran matematika
ialah kemampuan berpikir kritis. Terdapat hasil penelitian yang membuktikan
bahwa kemampuan berpikir kritis yang dimiliki siswa masih berada pada golongan
rendah. Hasil penelitian Hidayanti et al, (2016) menyimpulkan bahwasannya “siswa
kelas IX SMPN 2 Malang dengan hasil yang diperoleh pada setiap indikator masih
berada dibawah 50%. Dengan demikian, tingkat kemampuan berpikir kritis siswa
kelas IX SMPN 2 Malang berada pada kategori rendah”. Penerapan kemampuan
berpikir kritis dapat dilakukan dengan beberapa metode. Salah satunya dengan
menggunakan soal sharing task dan jumping task. Setiap individu memiliki
kemampuan berpikir kritis yang berbeda-beda hal ini dipengaruhi oleh karakter
kepribadian masing-masing. Kepribadian setiap individu dapat mempengaruhi
aktivitas yang dikerjakan maupun keputusan yang dibuat. Hal tersebut juga berlaku
pada siswa yang memiliki perbedaan tipe kepribadian untuk mengerjakan soal yang
berbasis sharing task dan jumping task. Tujuan penelitian ini ialah untuk
mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa kepribadian ekstrovert dan introvert
dalam menyelesaikan soal sharing task dan jumping task materi aritmatika sosial.
Pengumpulan data dilaksanakan pada tanggal 16 Januari 2022 dengan
pemberian angket tipe kepribadian siswa, soal jumping task, soal sharing task yang
telah divalidasi oleh tiga validator yakni satu orang dosen pendidikan bahasa
inggris, satu orang dosen pendidikan matematika, dan guru matematika SMP
Negeri 11 Jember. Penelitian dilakukan di kelas VIII F oleh semua siswa yang
berjumlah 30. Setelah siswa mengisi angket tes tipe kepribadian diperoleh 12 siswa
dengan kepribadian introvert dan 18 siswa dengan kepribadian ekstrovert, lalu
siswa mengerjakan soal jumping task secara individu. Setelah itu, dari hasil angket
tipe kepribadian dan hasil mengerjakan soal jumping task siswa akan
dikelompokkan sesuai dengan tipe kepribadian dan kriteria kemampuan berpikir
kritis untuk mengerjakan soal sharing task sesuai kelompok yang telah ditetapkan.
Pemilihan subjek wawancara sebanyak 6 siswa dengan masing-masing tipe
kepribadian dan kriteria kemampuan berpikir kritis tinggi, sedang dan rendah.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa yang
memiliki kepribadian ekstrovert dan introvert dalam menyelesaikan soal sharing
task dan jumping task pada materi aritmatika sosial berada pada kategori tinggi,
sedang, dan rendah. Hal ini berdasarkan hasil rata-rata nilai akhir siswa kepribadian
ekstrovert mengerjakan soal sharing task dan jumping task yakni 77, 70 dan 43 serta
hasil rata-rata nilai akhir siswa kepribadian introvert mengerjakan soal sharing task
dan jumping task yakni 83, 62 dan 35. Keterpenuhan indikator subjek SE 1
memenuhi lima indikator kemampuan berpikir kritis yakni: focus, reason,
inference, situation, clarity. Subjek SE 2 memenuhi tiga indikator yakni: focus,
inference, dan situation. Subjek SE 3 memenuhi dua indikator yakni: focus dan
overview. Keterpenuhan indikator subjek S1 1 memenuhi enam indikator
kemampuan berpikir kritis yakni: focus, reason, inference, situation, clarity dan
overview. Subjek SI 2 memenuhi empat indikator yakni: focus, inference, situation,
dan overview. Subjek SI 3 memenuhi dua indikator yakni: focus dan overview.
Dengan demikian, siswa dengan kepribadian ekstrovert dapat memenuhi indikator
kemampuan berpikir kritis dari hasil wawancara dan hasil tes sharing task dan
jumping task yakni: focus, inference dan situation dan siswa dengan kepribadian
introvert dapat memenuhi indikator kemampuan berpikir kritis dari hasil
wawancara dan hasil tes sharing task dan jumping task yakni: focus, inference,
situation, dan overview.