Implementasi Model Evaluasi Kualitas dan Output Pembelajaran (EKOP) dalam Pembelajaran IPS Kelas VIIIB SMP Negeri 4 Jember Tahun Ajaran 2011/2012.
Abstract
Model EKOP merupakan model evaluasi yang di gunakan untuk menilai
kualitas dan output pembelajaran. Model ini menggunakan pendekatan proses dan
hasil. Penilaian proses pembelajaran dalam hal ini disebut dengan penilaian kualitas
pembelajaran, sedangkan penilaian hasil pembelajaran dibatasi penilaian output
penbelajaran, sehingga nama model ini disebut dengan model Evaluasi Kualitas dan
Output Pembelajaran (model EKOP).
Tujuan dari penggunaan model EKOP ini mendeskripsikan proses
pelaksanaan evaluasi program pembelajaran dilihat dari kualitas dan output
pembelajarannya dan mengetahui tingkat keberhasilan evaluasi proses pembelajaran
yang dilakukan oleh guru pada saat proses pembelajaran. Pendekatan penelitian yang
digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah metode observasi, metode angket, metode wawancara dan metode
dokumen. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Negeri Jember.
Hasil penelitian yang telah dilakukan pada evaluasi model EKOP dapat
diketahui bahwa setelah diadakan analisis tentang kualitas dan output pembelajaran
ada beberapa indikator yang perlu di tingkatkan. Kualitas pembelajaran yang terdiri
dari beberapa indikator yaitu kinerja guru, fasilitas pembelajaran, iklim, sikap dan
motivasi masih ada yang perlu diperbaiki. Kualitas pembelajaran memperoleh skor
3.65yang artinya baik sedangkan output pembelajaran memperoleh skor 3.8 yang
artinya baik. Hasil analisis dari guru mata pelajaran tentang kinerja guru dan fasilitas
pembelajaran mendapatkan skor 4.67 dan 4.73 yang berarti baik, sedangkan hasil
analisis dari pengawas memperoleh skor 4.00 dan 4.55 yang berarti baik. Berdasarkan hasil dari penelitian dapat direkomendasikan kepada guru
sebagai saran perbaikan terhadap komponen antara lain: (1) Satu atau beberapa
indikator kinerja guru dalam kelas yang dianggap masih kurang atau masih perlu
ditingkatkan. (2) Satu atau beberapa indikator iklim kelas yang dianggap masih
kurang atau masih perlu ditingkatkan. (3) Satu atau beberapa indikator sikap yang
dianggap masih kurang atau masih perlu ditingkatkan. (4) Satu atau beberapa
indikator motivasi yang dianggap masih kurang atau masih perlu ditingkatkan.
Selanjutnya rekomendasi untuk sekolah diharapkan dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran dengan melihat beberapa komponen yang meliputi : (1) kinerja guru,
khususnya yang terkait dengan kompetensi guru perlu dikembangkan. (2) iklim kelas
yang perlu ditingkatkan agar lebih memadai. (3) meningkatkan sikap pembelajaran
siswa yang inovatif dan (4) meningkatkan motivasi belajar siswa agar menjadi lebih
baik.