Preferensi Risiko Petani Tembakau Besuki Naoogst dalam Melakukan Kemitraan dengan PT. Tempurejo Jember
Abstract
Tanaman tembakau Besuki Na-Oogst merupakan salah satu tanaman
perkebunan terpenting di dunia. Harga penjualan daun kering tembakau memiliki
kecenderungan berfluktuatif setiap tahunnya mulai pada tahun 2015 (Badan Pusat
Statistik Kabupaten Jember). Konsumsi tembakau na-Oogst yang selalu
meningkat tidak sejalan dengan jumlah produksi tembakau Na-Oogst di
Indonesia. Salah satu daerah di Indonesia yang mengalami produksi tembakau
yang cukup fluktuatif dari sisi produksi sehingga mempengaruhi sisi harga adalah
Kabupaten Jember. Kondisi tersebut disebabkan karena tingginya risiko usahatani
tembakau besuki Na-Oogst. Usahatani tembakau besuki Na-Oogst di Kecamatan
Wuluhan Kabupaten Jember menghadapi berbagai macam risiko. Salah satu cara
dalam menghadapi risiko adalah dengan melakukan kemitraan. Kemitraan dapat
mengatasi risiko harga pada usahatani tembakau. Namun demikian, masih
terdapat petani tembakau yang tidak menerapkan kemitraan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) pola kemitraan
yang dilakukan oleh petani tembakau Na-Oogst dengan PT. Tempurejo, (2)
preferensi petani dalam menghadapi risiko harga usahatani tembakau Na-Oogst
dan, (3) faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan petani dalam
melakukan kemitraan pada usahatani tembakau Na-Oogst. Metode penelitian yang
dilakukan adalah deskriptif dan analitik. Penentuan daerah dilakukan secara
purposive method yaitu di Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember. Metode
penentuan sampel adalah disproportionate stratified random sampling dengan
sampel sebanyak 70 petani, yang terdiri dari 35 petani mitra dan 35 petani
mandiri. Metode analisis data pada penelitian ini menggunakan beberapa metode
yang berbeda. Penyelesaian tujuan pertama yakni pola kemitraan akan dianalisis
menggunakan metode deskript
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]