Show simple item record

dc.contributor.authorNINGRUM, Nariswari Diah Wijaya
dc.date.accessioned2022-05-10T01:23:48Z
dc.date.available2022-05-10T01:23:48Z
dc.date.issued2020-08-25
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/106686
dc.description.abstractTindakan pembedahan dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan trauma salah satunya yang sering dikeluhkan pasien adalah rasa nyeri (Sjamsuhidajat, 2002). Penanganan nyeri sebagian besar menggunakan analgesik. Namun terapi menggunakan analgesik untuk meredahkan nyeri post opearsi dapat menimbulkan efek samping seperti depresi, konstipasi, sedasi, mual, dan muntah pada pasien (Sandika et al, 2015) Penanganan nyeri dengan menggunakan taknik non farmakologi mempunyai efek samping yang sangat kecil meskipun bukan untuk mengganti obatobatan, namun diperlukan untuk mengontrol nyeri pasien agar sensasi nyeri berkurang. Terapi non farmakologi salah satunya adalah hipnosis lima jari merupakan salah satu bentuk self hipnosis yang menimbulkan efek relaksasi yang tinggi sehingga akan mengurangi ketegangan, nyeri, dan stress dari pikiran seseorang. Pasien melakukan hipnosis pada dirinya sendiri dengan cara menggali dan mensyukuri keadaan saat ini, membayangkan orang-orang terdekat yang dicintai, meningkatkan kepercayaan diri dengan membayangkan perasaan ketika dipuji orang lain serta memikirkan pengalaman yang menyenangkan seperti membayangkan jalanjalan ketempat yang disukai (Jenita, 2008 dalam Erni dkk, 2019). Desain penelitian Pre-Experimental Design dengan rancangan One Group Pretest Posttest Design. Sampel penelitian ini memakai teknik Non Probability Sampling dengan pendekatan Purposive Sampling. Pada penelitian ini menggunakan sampel 20 pasien post operasi yang memenuhi kriteria inklusi. Penelitian menggunakan kuesioner Numeric Rating Scale (NRS) untuk mengetahui tingkat nyeri pasien. Intervensi hipnosis lima jari dilakukan dengan durasi satu kali setiap hari selama tiga hari berturut turut selama 15-30 menit. Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat, analisa bivariat meggunakan uji statistik Wilcoxon. Uji Wilcoxon merupakan uji berpasangan yang digunakan untuk menguji beda antara hasil pretest dan posttest. Hasil analisa univariat untuk karakteristik responden menunjukkan rata-rata usia responden adalah 21-55 tahun. Pendidikan terakhir pada pasien post opeasi tertinggi adalah berpendidikan SD 8 orang (40,0%). Sebagian besar berjenis kelamin perempuan sebanyak 13 orang (65,00%), 7 orang (35,00%) bekerja sebagai petani mayoritas bersuku madura 13 orang (65,00%) sebagian besar tidak mempunyai pengalaman operasi sebelumnya 17 orang (85,00%) dan operasi terbanyak adalah operasi kanker payudara 5 orang (25,00%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata- rata skala nyeri pasien pasca operasi sebelum di berikan terapi hipnosis lima jari 5,25 dan rata- rata skala nyeri pasien pasca operasi setelah dilakukan hipnosis lima jari 1,45. Hasil uji Wilcoxon menujukkan nilai p value 0,000 (p<0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan tingkat nyeri pasien post operasi sesudah dilakukan terapi hipnosis lima jari. Berdasarkan hasil uji statistik, dapat disimpulkan bahwa terapi hipnosis lima jari memiliki pengaruh terhadap tingkat nyeri pasien post operasi di Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada Jember.en_US
dc.description.sponsorshipNs. Mulia Hakam, M.Kep.,Sp. Kep. MB Ns. Kushariyadi, S.Kep., M.Kepen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Keperawatanen_US
dc.subjectHipnosis Lima Jarien_US
dc.subjectPasien Post Operasien_US
dc.subjectNyeri Pasienen_US
dc.subjectTerapi Hipnosisen_US
dc.titlePengaruh Hipnosis Lima Jari terhadap Tingkat Nyeri Pasien Post Operasi di Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada Jemberen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record