dc.contributor.author | OKTAPAN, Ladefa Primana | |
dc.date.accessioned | 2022-04-21T06:14:49Z | |
dc.date.available | 2022-04-21T06:14:49Z | |
dc.date.issued | 2021-04-14 | |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/106510 | |
dc.description | Validasi unggah file repositori_Kacung
Finalisasi unggah file repositori tanggal 21 April 2022_Kurnadi | en_US |
dc.description.abstract | Siklus sel merupakan mekanisme seluler yang sangat krusial pada setiap
organisme karena berperan dalam mengatur proses pembelahan sel. Siklus sel
terdiri dari empat tahapan, yaitu Gap 1 (G1), sintesis (S), Gap 2 (G2) dan mitosis
(M). Pada fase G1 sel mengalami pertumbuhan ukuran dan menduplikasi
organel-organelnya. Kemudian fase S sel mensitesis DNA (replikasi DNA).
Setelah itu, fase G2 sel bersiap untuk membelah setelah proses replikasi dan
dilanjutkan pada fase mitosis untuk membelah diri menjadi dua sel. Check-point
G2/M berperan untuk memastikan bahwa semua kromosom telah direplikasi
secara akurat dan tidak ada kesalahan. Beberapa protein yang berperan penting
dalam mekanisme check-point G2 diantaranya cyclin-dependent kinase 1
(CDK1), Cyclin B1, Wee1 kinase (Wee1) dan cell division control protein 25C
(CDC25C). CDK1 merupakan sentral dari check-point G2 yang bertanggung
jawab untuk mengarahkan sel ke fase mitosis. CDK1 secara langsung diregulasi
oleh Wee1 dan CDC25C melalui mekanisme fosforilasi dan defosforilasi. Wee1
memfosforilasi CDK1 pada Tyr 15, sehingga menyebabkan CDK1 tidak aktif dan
menyebabkan terhambatnya proses pembelahan sel.
Penelitian yang terkait tentang pengaturan ukuran sel dilakukan dengan
memanipulasi aktivitas CDK1 salah satunya dengan mengoverekspresikan Wee1.
Overekspresi gen OsWee1 sudah pernah dilakukan akan tetapi masih belum
sepenuhnya menganalisa regulasi gen Wee1 pada tingkat ekspresi protein.
Analisis molekuler yang dilakukan sejauh ini berupa analisis PCR dan ekspresi
tingkat transkripsi (m-RNA). Analisa biokimia tingkat translasi pada protein Wee1
perlu dianalisa untuk menentukan bahwa perubahan morfologi dan fenotipik yang
terjadi memang disebabkan oleh overekspresi protein Wee1. Analisis tingkat
translasi dianalisis menggunakan western blot dengan mereaksikan protein target | en_US |
dc.description.sponsorship | Dosen Pembimbing utama : Prof. Ir.Bambang Sugiharto, M.Agr.Sc., D.Agr.Sc, | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Fakultas Pertanian Universitas Jember | en_US |
dc.subject | Produksi | en_US |
dc.subject | Protein Wee1 | en_US |
dc.title | Produksi dan Purifikasi Rekombinan Protein Wee1 untuk Pembuatan Poliklonal Antibodi | en_US |
dc.type | Other | en_US |