Pengaruh Jenis dan Konsentrasi Biostarter terhadap Laju Dekomposisi dan Kualitas Fisik Kompos Limbah Padat Pabrik Gula
Abstract
Peningkatan volume produksi gula pasir menghasilkan limbah industri dalam jumlah yang besar. Batang tebu akan dikonversikan menjadi produk sampingan berupa 35-40% ampas tebu, 5% gula pasir, dan sisanya berupa tetes tebu, blotong dan air. Blotong dan ampas tebu memiliki kandungan kimiawi yang berpotensi untuk dimanfaatkan menjadi kompos. Limbah padat yang dihasilkan tersebut justru langsung ditimbun pada suatu luasan lahan dengan harapan dapat terdekomposisi secara alami, akan tetapi penguraian bahan organik secara alami membutuhkan waktu yang relatif lebih lama dalam menguraikan bahan organik. Justru penimbunan limbah industri tersebut diketahui menyebabkan pencemaran lingkungan. Permasalahan tersebut perlu mendapatkan penanganan secara efisien, untuk menekan volume limbah pabrik gula setiap tahunnya. Salah satu cara yang dapat digunakan dalam mempercepat proses dekomposisi ialah dengan penggunaan biostarter. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh jenis dan konsentrasi biostarter terhadap laju dekomposisi dan kualitas fisik kompos limbah padat pabrik gula. Penelitian ini dilakukan di greenhouse Kreongan Kecamatan Patrang Kabupaten Jember pada 06 April hingga 18 Juni 2021. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 9 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang digunakan terdiri dari jenis dan konsentrasi biostarter yaitu EM4 (10 ml; 20 ml; dan 30 ml), Stardec (10 g; 15 g; dan 20 g) dan MOL rumen sapi (20 ml; 30 ml; dan 40 ml). Data yang diperoleh selanjutnya akan dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA), Apabila didapatkan hasil perbedaan yang nyata diantara perlakuan-perlakuan tersebut, maka akan dilakukan uji lanjutan bagi perlakuan yang nyata dengan menggunakan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf kepercayaan 95%.
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat pengaruh perlakuan terhadap variabel penelitian. Penggunaan jenis dan konsentrasi biostarter memiliki pengaruh berbeda sangat nyata terhadap variabel laju dekomposisi, pH kompos, warna kompos, C-organik dan N-total; serta memiliki pengaruh berbeda nyata terhadap variabel aroma kompos; sedangkan berpengaruh berbeda tidak nyata terhadap variabel suhu kompos, tekstur kompos dan C/N rasio kompos. Secara umum, penggunaan jenis dan konsentrasi biostarter memberikan pengaruh yang variatif pada setiap variabel penelitian. Perlakuan P8 (MOL rumen sapi; konsentrasi 30 ml) dinyatakan sebagai perlakuan terbaik karena memberikan pengaruh nyata terhadap variabel penelitian secara keseluruhan.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]