dc.description.abstract | Hiperurisemia merupakan salah satu jenis penyakit manusia yang cukup
berbahaya bagi kesehatan manusia. Salah satu faktor yang mempengaruhi
hiperurisemia adalah aktivitas xantin oksidase. Aktivitas xantin oksidase dapat
dihambat oleh beberapa senyawa bioaktif. Pada penelitian ini ditemukan bahwa
senyawa protein dan fenolik yang berasal dari ekstrak biji melinjo mampu
menghambat aktivitas xantin oxidase. Penelitian ini juga menunjukkan pengaruh
perkecambahan (proses hidrolisis alami) terhadap aktivitas senyawa bioaktif
ekstrak biji melinjo. Di antara ekstrak biji melinjo dengan waktu perkecambahan
lainnya (0, 3, 7, 14 hari setelah bertunas), perkecambahan hari ke-21
menunjukkan aktivitas penghambatan tertinggi. Aktivitas penghambatan oleh
senyawa protein dan fenolik ekstrak biji melinjo menurunkan konsentrasi yang
dibutuhkan untuk menghambat 50% aktivitas enzim (IC50). Nilai IC50 ekstrak
protein (0, 3, 7, 14, 21 HST) masing masing adalah 196,1 ± 0,93 g/mL; 190,9 ±
0,67 g/mL; 174,9 ± 0,99 g/mL; 148,7 ± 0,72 g/mL; 135,3 ± 0,43 g/mL (p < 0,05).
Nilai IC50 ekstrak fenolik (0, 3, 7, 14, 21 HST) masing masing adalah 48,1 ± 0,62
g/mL; 46,2 ± 0,7 g/mL; 43,1 ± 0,54 g/mL; 37,6 ± 0,78 g/mL; 33,7 ± 0,52 g/mL (p
< 0,05). Artinya beberapa tahap perkecambahan biji melinjo di atas mampu
meningkatkan aktivitas penghambatan xantin oksidase. | en_US |