PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA
Abstract
Proses pembelajaran yang selama ini diterapkan di sekolah-sekolah masih
mengunakan model pembelajaran konvensional. Hal tersebut akan berdampak pada
proses belajar mengajar dimana aktivitas belajar siswa yang rendah dan hasil belajar
siswa tidak sesuai dengan standar ketuntasan belajar di SMP Negeri 1 Puger. Agar
siswa memiliki aktivitas belajar dan hasil belajar yang lebih baik, guru harus selektif
dalam memilih model pembelajaran yang sesuai dengan karateristik mata pelajaran
IPS (ekonomi). Salah satu model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mata
pelajaran IPS (ekonomi) pokok bahasan pasar adalah model pembelajaran kooperatif
Jigsaw. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan proses penerapan model
pembelajaran kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPS (ekonomi) pokok bahasan pasar pada siswa
kelas VIIIA di SMP Negeri 1 Puger semester ganjil tahun ajaran 2010/2011
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif Jigsaw pada mata pelajaran IPS
(ekonomi) pokok bahasan pasar. Penelitian ini dilakukan sebanyak 2 siklus pada
siswa kelas VIIIA di SMP Negeri 1 Puger semester ganjil tahun ajaran 2010/2011.
Penentuan jumlah subjek penelitian menggunakan metode populasi. Metode
penentuan lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive. Metode
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode observasi, metode tes, metode
wawancara dan metode dokumen. Analisis data yang digunakan adalah analisis
deskriptif dengan pendekatan kualitatif Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran
kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa kelas
VIIIA di SMP Negeri 1 Puger dalam proses pembelajaran IPS (ekonomi). Analisis
keaktifan siswa secara klasikal menunjukkan peningkatan dari kategori kurang aktif
menjadi sangat aktif. Hal tersebut dibuktikan pada siklus 1 dan siklus 2 terjadi
peningkatan aktivitas belajar siswa dari siklus 1 sebesar 66,32% menjadi 80,35%
pada siklus 2. Dan peningkatan hasil belajar yaitu dari siklus 1 sebesar 73,68%
menjadi 84,21% pada siklus 2.