dc.description.abstract | Stunting adalah kondisi kegagalan untuk mencapai perkembangan fisik yang diukur
berdasarkan tinggi badan menurut umur dengan nilai Z-score kurang dari -2 SD. Stunting merupakan
salah satu permasalahan gizi yang terjadi di dunia, khususnya di negara miskin dan berkembang termasuk
di Indonesia. Stunting juga dapat digunakan sebagai indikator pertumbuhan anak yang mengindikasikan
kekurangan gizi kronis. Tujuan: Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor yang berhubungan dengan
kejadian stunting pada balita di Desa Panduman, Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember. Metode: Jenis
penelitian ini, yaitu analitik observasional menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan
di Desa Panduman, Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember dengan sampel sebanyak 76 responden. Teknik
pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Analisis data menggunakan uji Chi
Square. Data karakteristik keluarga, data riwayat berat bayi lahir rendah (BBLR) dan riwayat penyakit
infeksi kronis diperoleh melalui kuesioner. Data tingkat konsumsi energi, protein, kalsium, dan zink
menggunakan food recall 2x24 jam, sedangkan data kejadian stunting pada balita dengan pengukuran
TB/U diukur dengan microtoice. Hasil: Prevalensi balita stunting di Desa Panduman sebesar 51,3%. Hasil
penelitian menyatakan bahwa tingkat konsumsi energi, protein, zink, kalsium, dan riwayat penyakit infeksi
kronis berhubungan dengan kejadian stunting pada balita, sedangkan riwayat BBLR tidak berhubungan
dengan kejadian stunting pada balita. Kesimpulan: terdapat hubungan antara tingkat konsumsi energi,
protein, kalsium, zink, dan riwayat penyakit infeksi kronis dengan kejadian stunting pada balita. | en_US |