Analisis Hubungan Antara Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Stunting di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah
Date
2022-02-01Author
SLODIA, Maudy Risma
NINGRUM, Prehatin Trirahayu
SULISTIYANI, Sulistiyani
Metadata
Show full item recordAbstract
Permasalahan gizi adalah salah satu masalah
yang sering terjadi dalam kesehatan masyarakat.
Contoh dari permasalahan gizi adalah malnutrisi,
dimana malnutrisi merupakan penyebab 2,6 juta bayi
di dunia meninggal tiap tahunnya1
. Permasalahan gizi
ini menyebabkan stunting. Stunting sendiri
merupakan kondisi dimana balita memiliki panjang
atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan
dengan anak lain seusianya. Kondisi ini diukur
dengan panjang atau tinggi badan yang lebih dari
minus dua standar deviasi median standar
pertumbuhan anak dari WHO2
. Pemicu terjadinya
stunting bisa berasal dari beberapa hal seperti higiene
personal, sanitasi dasar, dan konsidi rumah yang tidak
sehat. Sanitasi disebut layak jika sarana yang
digunakan sudah sesuai dengan persyaratan
kesehatan.
Jumlah kejadian stunting yang terdapat di
Indonesia sebesar 30,8%. Apabila prevalensi stunting
melebihi 20% maka ditetapkan sebagai masalah
kesehatan masyarakat. Menurut WHO prevalensi
stunting lebih dari 20% merupakan masalah gizi
masyarakat kronis2
. Jawa Tengah merupakan salah
satu provinsi yang tercatat memiliki prelevansi
stunting tertinggi di Indonesia khususnya. Prevalensi
stunting di Kabupaten Blora terbilang tinggi yaitu
sebesar 55,06% di tahun 2013, 32% di tahun 2018 dan
30% di tahun 2020 serta merupakan salah satu dari
100 kabupaten/kota prioritas penanganan stunting3
serta 260 kabupaten/kota prioritas penanganan
stunting pada tahun 2020.
Collections
- LSP-Jurnal Ilmiah Dosen [7300]