dc.description.abstract | Risiko kredit menjadi suatu sinyal apabila terjadi pelunasan hutang yang telah jatuh tempo, dimana dapat dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor internal dan faktor eksternal yang berasal dari makrokeonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel makroekonomi dalam mempengaruhi risiko kredit di ASEAN 3. Variabel makroekonomi yaitu pertumbuhan GDP, Inflasi, Nilai Tukar, Pengangguran dan Tingkat Suku Bunga dengan variabel dependen risiko kredit yang di proksikan dengan NonPerforming Loan (NPL). Penelitian ini menggunakan data panel dari tahun 1999-2015 dengan cross-section ASEAN-3 yakni Indonesia, Malaysia dan Thailand. Metode analisis penelitian Generalized Method of Moment (GMM). Hasil estimasi menunjukkan bahwa secara simultan variabel makroekonomi yaitu inflasi, nilai tukar, pengangguran dan tingkat suku bunga signifikan terhdadap NPL dengan arah koefisien positif, yang artinya apabila terjadi kenaikan pada Inflasi, nilai tukar, pengangguran dan tingkat suku bunga akan menaikkan variabel NPL. Variabel GDP sendiri menunjukkan arah negatif dan tidak signifikan terhadap NPL dengan nilai diatas dari nilai signifikan (10%). Secara singkat implikasi pada penelitian ini dapat membantu otoritas moneter dalam mengendalikan risiko kredit atau kredit bermasalah di dalam perbankan, hal tersebut dapat dilakukan dari sisi variabel makroekonomi seperti pengendalian laju inflasi, tingkat suku bungadan lain-lain. | en_US |