dc.description.abstract | Konjungtivitis adalah inflamasi di konjungtiva, dengan tanda klinis eksudasi, infiltrasi seluler, dan dilatasi
vaskular. Pada orang dewasa, Staphylococcus spesies adalah bakteri patogen tersering mengakibatkan
konjungtivitis bakteri. Penelitian sebelumnya secara in vitro, menjelaskan bahwa ekstrak daun murbei dapat
menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek ekstrak
etanol daun murbei (Morus alba L.) pada tikus wistar model konjungtivitis oleh S. aureus. Jenis penelitian ini
adalah true eksperimental dengan rancangan pretest-posttest control group design. Tikus wistar sebanyak 24
ekor dilakukan adaptasi selama 7 hari, Pada hari ke-8, dilakukan induksi konjungtivitis dengan pemberian S.
aureus 1,5 x 108 CFU/ml sebanyak 1 tetes tiap 10 menit selama 1 jam (dibiarkan 3 hari) sampai terjadi
konjungtivitis. Pada hari ke-12 sampai hari ke-19 (7 hari), diberikan ekstrak daun murbei 45%, 55%, 65% dan
75%. Hasil logaritma TPC S. aureus pada media MSA dari swab konjungtiva hari ke-11 (pretest) dan hari ke-17
(post-test) dari adaptasi tikus adalah K(-) (5,70 dan 4,07); K(+) (5,78 dan 3,31); P1 (5,65 dan 3,78); P2 (5,63 dan
3,82); P3 (5,84 dan 3,74); dan P4 (5,69 dan 3,63), dengan kelompok post-test didapatkan perbaikan gejala
konjungtivitis daripada kelompok pretest. Hasil analisis data uji Anova One Way didapatkan hasil signifikan
pada pretest p=0,002 dan post-test p=0,046 (p < 0,05) dan uji Paired T-Test didapatkan hasil signifikan p=0,000
(p < 0,05). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun murbei (Morus alba L.) memiliki
efek menurunkan jumlah koloni bakteri S. aureus dan memperbaiki gejala konjungtivitis. | en_US |