Perbandingan Penggunaan MgSO4 Jenuh dengan Sukrosa Jenuh untuk Identifikasi Telur dan Larva Cacing Soil-Transmitted Helminth di Tanah Perkebunan dengan Metode Flotasi
Date
2021-06-28Author
KHOLIDAH, Nidya Husna
ARMIYANTI, Yunita
RACHMAWATI, Dwita Aryadina
HERMANSYAH, Bagus
NURDIAN, Yudha
Metadata
Show full item recordAbstract
Penyakit cacingan merupakan penyakit yang masih banyak terjadi di Indonesia dengan
prevalensi yang bervariasi sekitar 40%-60% pada semua umur. Penyakit ini bisa disebabkan
oleh infeksi Soil-Transmitted Helminths (STH), yaitu cacaing yang memerlukan media tanah
untuk menginfeksi manusia. Tanah perkebunan yang banyak terdapat di Jember merupakan
lingkungan yang sesuai untuk perkembangan STH. Identifikasi STH di tanah dapat dilakukan
dengan metode flotasi menggunakan larutan MgSO4 atau sukrosa. Perbandingan efektifitas
larutan MgSO4 dengan larutan sukrosa belum banyak diteliti. Oleh karena itu, tujuan
penelitian ini adalah membandingkan efektifitas penggunaan larutan MgSO4 jenuh dengan
sukrosa jenuh untuk identifikasi telur dan larva cacing STH di tanah perkebunan Sumber
Wadung dengan metode flotasi. Sampel tanah diambil sebanyak 35 sampel di area kebun,
35 sampel di sekitar sungai, dan 35 sampel di pemukiman penduduk di daerah Perkebunan
Sumber Wadung, Desa Hargomulyo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember. Hasil identifikasi
telur dan larva STH mendapatkan telur Ascarid (1,9%) dan larva Hookworm (0,01%). Jumlah
sampel tanah yang positif mengandung telur dan larva STH dengan menggunakan larutan
yang berbeda adalah sama yaitu tiga sampel (0,02%). Hasil uji Wilcoxon menunjukkan
bahwa tidak ada perbedaan hasil penggunaan larutan MgSO4 dengan larutan sukrosa pada
metode flotasi (p>0,05) sehingga larutan MgSO4 maupun larutan sukrosa dapat digunakan
untuk mendeteksi telur dan larva cacing STH dan memiliki efektivitas yang sama.
Collections
- LSP-Jurnal Ilmiah Dosen [7300]