dc.description.abstract | Peningkatan jumlah produksi batik memberikan dampak terhadap lingkungan karena limbah cair yang
dihasilkan selama proses pembuatan batik. Penggunaan air dalam proses pembuatan batik rata-rata 25-
50 m3 per meter kain. Produksi batik di Indonesia sekitar 500 juta meter per tahun sehingga
membutuhkan air 25 juta m3 yang setara dengan kebutuhan air bersih untuk 2500 rumah tangga.
Persediaan air bersih tersebut menjadi limbah cair batik dengan volume yang besar, warna yang keruh,
dan bau yang menyengat. Limbah cair batik memiliki kandungan pH, Biological Oxygen Demand
(BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), dan Total Suspended Solid (TSS) yang tinggi. Solusi yang
diberikan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah(1) penyuluhan mengenai kandungan kimia,
dampak dan bahaya limbah industri batik terhadap ligkungan dan kehidupan manusia di sekitar kawasan
industri, (2) penyuluhan/sosialisasi metode-metode yang dapat diaplikasikan untuk menangani limbah
industri batik, (3) Penyuluhan/sosialisasi penggunaan dan perawatan teknologi tepat guna mesin
pengolah limbah batik sebagai solusi mengurangi pencemaran limbah batik pada lingkungan hidup, (4)
penyerahan teknologi tepat guna berupa green technology alat pengelolaan limbah batik. | en_US |