dc.description.abstract | Indonesia merupakan negara yang memiliki tingkat intensitas kegempaan yang tinggi. Ini menjadikan Indonesia tidak terhindarkan dari dampak negatif yang akan ditimbulkan oleh gempa bumi, yaitu menyebabkan kerusakan insfrastruktur fisik. Peraturan gempa SNI 1726:2012 membahas mengenai bresing sebagai salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk menangani masalah gempa. Eccentrically Braced Frame (EBF) adalah salah satu jenis bresing yang memiliki kekakuan dan daktilitas yang baik jika dibandingkan dengan Concentrically Braced Frame (CBF) yang hanya memiliki kekakuan yang baik. Selain itu terdapat pula Moment Resisting Frame (MRF) yaitu salah satu sistem struktur yang memiliki sifat daktail. Melihat permasalahan yang ada, maka pembahasan ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas dari EBF menggunakan intermediate link dengan MRF apabila diaplikasikan pada bangunan Hotel Dafam Lotus Jember 10 lantai yang memiliki tinggi 33,6 m. Adapun efektivitas yang dibadingkan disini adalah nilai story displacement dan gaya dalam (momen, gaya geser, dan gaya aksial) yang terjadi. Hasil analisa dengan bantuan program analisa struktur menunjukkan bahwa EBF menggunakan intermediate link memiliki kapasitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan MRF, hal ini dapat dilihat dari nilai strory displacement dan gaya dalam. Dari segi story displacement, selisih persentasenya adalah 75,37% sedangkan untuk gaya dalam yang meliputi momen, gaya geser, dan gaya aksial, selisihnya secara berurut-urut adalah 76,05%, 49,15% dan 3,96%. Hal ini menunjukkan bahwa EBF menggunakan intermediate link lebih efektif jika dibandingkan dengan MRF. | en_US |