dc.description.abstract | Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang sering dilakukan oleh masyarakat,
termasuk kelompok lanjut usia (lansia). Kebiasaan merokok dapat mempengaruhi sekresi saliva pada lansia
yang secara fisiologis mengalami penurunan sekresi saliva dan penipisan epitel mukosa mulut karena
proses penuaan. Perubahan sekresi saliva dan penipisan epitel mukosa mulut dapat meningkatkan resiko
infeksi rongga mulut seperti kandidiasis oral. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan
sekresi saliva melalui pengukuran laju aliran saliva serta terjadinya kandidiasis oral pada pasien lansia
perokok dan bukan perokok, di Rumah Sakit Gigi Mulut Universitas Jember (RSGM UNEJ). Metode:
Penelitian ini merupakan analitik observasional pada pasien lansia RSGM UNEJ di Bagian Penyakit
Mulut meliputi status merokok, pengukuran laju aliran saliva unstimulated, dan insidensi kandidiasis oral
berdasarkan hasil pemeriksaan mikrobiologi oral swab. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien
lansia RSGM UNEJ Bagian Penyakit Mulut periode September 2019-Januari 2020. Metode pengambilan
sampel yang digunakan adalah total sampling. Hasil: Hasil uji Mann-Whitney menunjukkan tidak ada
perbedaan signifikan antara sekresi saliva unstimulated pasien lansia perokok dan bukan perokok. Terdapat
perbedaan kejadian kandidiasis oral antara pasien lansia yang merokok dengan yang tidak merokok (nilai
p=0,065; derajat kepercayaan=90%). Simpulan: Tidak terdapat perbedaan laju aliran saliva pada lansia
perokok dan bukan perokok, namun terdapat perbedaan terjadinya kandidiasis oral antara lansia perokok
dan bukan perokok | en_US |