dc.description.abstract | Kebisingan adalah semua suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari proses produksi dan atau
alat kerja yang pada tingkatan dan waktu tertentu mampu menimbulkan gangguan pendengaran dan
keluhan non-auditory berupa gangguan komunikasi, gangguan fisiologis, dan gangguan psikologis.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan karakteristik responden dan faktor paparan
kebisingan dengan keluhan non-auditory. Penelitian ini berjenis analitik dengan desain cross sectional.
Variabel bebas penelitian ini adalah karakteristik responden (usia, jenis kelamin, masa kerja, riwayat
penyakit, penggunaan Alat Pelindung Telinga) dan faktor paparan kebisingan (lama paparan kebisingan
dan persepsi tentang paparan kebisingan), sedangkan variabel terikatnya adalah keluhan non-auditory.
Peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan angket online. Populasi sebanyak 50 orang dan
sampel sebanyak 30 responden merupakan pekerja konstruksi di PT. X yang memberikan jasa ke bagian
Smelter dan Refinery PT.Y. Sampel dipilih dengan simple random sampling dan data dianalisis denganuji chi square (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara variabel
usia (p-value=0,301), jenis kelamin (p-value= 0,909), riwayat penyakit (p-value= 0,909), masa kerja (pvalue=
0,305), lama paparan (p-value= 0,198), penggunaan Alat pelindung Telinga/APT (p-value=
0,233), dan lama paparan (p-value= 0,198) dengan keluhan non-auditory yang dialami pekerja. Satusatunya
variabel
yang
terdapat
hubungan
dengan
keluhan
non-auditory
adalah
persepsi
tentang
paparan
kebisingan
(p-value=
0,021).
Kesimpulan
dari
penelitian
ini
adalah,
dari
seluruh
variabel
bebas
(usia,
jenis
kelamin, masa kerja, riwayat penyakit, penggunaan Alat Pelindung Telinga, lama paparan
kebisingan dan persepsi tentang paparan kebisingan) hanya persepsi tentang paparan kebisingan yang
berhubungan secara signifikan dengan keluhan non-auditory. Saran untuk PT. X adalah untuk
melakukan pengukuran kebisingan secara berkala di seluruh area kerja, melakukan evaluasi terhadap
penggunaan APT, dan melaksanakan program manajemen kebisingan. | en_US |