Faktor Keterpaparan Benzena pada Mekanik di Bengkel Sepeda Motor AHASS di Kecamatan Sumbersari dan Patrang Kabupaten Jember
Date
2019-03-02Author
INDRAYANI, Reny
PUJIATI, Rahayu Sri
RUSDIYANTO, Agastiya Aldi
Metadata
Show full item recordAbstract
Dampak pajanan benzena pada makhluk hidup utamanya hewan dan manusia telah
dipelajari hampir sepanjang abad ini. Paparan singkat maupun paparan jangka panjang
terhadap benzena dapat menyebabkan gangguan kesehatan sampai dengan terjadinya
kanker. Salah satu jenis pekerjaan yang berisiko terhadap pajanan benzena indoor adalah
mekanik bengkel reparasi kendaraan bermotor. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji
faktor keterpaparan benzena (sumber pajanan, konsentrasi di udara, cara pemajanan,
durasi pajanan, dan frekuensi pajanan) pada mekanik di bengkel sepeda motor AHASS di
Kecamatan Sumbersari dan Patrang Kabupaten Jember, seta membandingkan faktor
keterpaparan tersebut dengan nilai ambang batas (NAB) yang berlaku. Penelitian ini
merupakan Preliminery Research dengan pendekatan kuantitatif, dilaksanakan pada April
sampai dengan Oktober 2017 di 5 bengkel sepeda motor AHASS yang tersebar di
Kecamatan Sumbersari dan Patrang Kabupaten Jember. Sampel penelitian ini berjumlah
30 orang. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa benzena yang berada di udara 5.
Bengkel AHASS yang tersebar di Kecamatan Sumbersari dan Patrang sumber utamanya
berasal dari penguapan bahan bakar yang diletakkan di wadah terbuka dan melalui sisa
pembakaran mesin sepeda motor pelanggan. Konsentrasi terbesar benzena ada pada
Bengkel V yakni sebesar 21,887 mg/m
3
. Benzena dapat masuk ke dalam tubuh mekanik
melalui inhalasi dan absorbs melalui kulit. Waktu pajanan terlama terjadi pada mekanik di
Bengkel W, sedangkan durasi pajanan terlama dialami oleh mekanik/responden ke-28.
Frekuensi pajanan benzena paling sering dialami oleh mekanik yang bekerja pada Bengkel
Y yakni sebanyak 341 hari dalam setahun. Konsentrasi benzena di udara Bengkel V,W, X
dan Z melebihi NAB, sedangkan konsentrasi benzena di udara. Bengkel Y tidak melebihi
atau di bawah NAB. Untuk menghindari risiko pajanan benzena pada mekanik, pihak
pengelola Bengkel V,W, X dan Z diharapkan melakukan upaya untuk meminimalisir
pajanan benzena melalui upaya pengurangan konsentrasi benzena di udara maupun
upaya pengurangan waktu, durasi dan frekuensi pajanan. Selain itu juga perlu diadakan
penelitian lanjutan untuk menghetahui besar risiko pajanan benzena pada mekanik di
Bengkel AHASS dan untuk mengetahui besaran penurunan konsentasi, waktu, durasi, dan
frekuensi pajanan untuk meminimasi risiko kesehatan pada mekanik akibat pajanan
benzena di tempat kerja.
Collections
- LSP-Jurnal Ilmiah Dosen [7301]