dc.description.abstract | Saat ini kebutuhan air semakin meningkat, baik kebutuhan air domestik, industri maupun kebutuhan air pertanian. Namun
peningkatan kebutuhan air tersebut tidak seiring dengan peningkatan ketersediaan air akibat adanya perubahan tata guna lahan dan
faktor lain yang menjadi ancaman terjadinya peningkatan eksploitasi bagi sumber daya air. Maka diperlukan analisis dan evaluasi
ketersediaan air terhadap kebutuhan air sebagai upaya untuk mengantisipasi dampak kekeringan di wilayah Sub DAS Asem-Tekung- Jatiroto. Besar ketersediaan air dan kebutuhan air dapat dilakukan dengan metode neraca air, dengan program bantu WEAP (Water
Evauation and Planning) melalui integrasi data ketersediaan air berupa analisis debit aliran dan data pengguna air di jaringan sungai
tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah Sub DAS tersebut menunjukan terjadinya defisit ketersediaan air pada tahun
2013, dengan wilayah Jatiroto yang memiliki defisit air tertinggi sebesar sebesar 1,58 juta m3 atau 44,2%. Berdasarkan analisis tersebut
maka direkomendasikan strategi antisipasi kekeringan berupa rekomendasi pola tata tanam menyesuaikan ketersediaan air,
penyimpanan cadangan air, konservasi lahan kritis, dan perbaikan saluran yang beresiko terjadi rembesan | en_US |