dc.description.abstract | Menganalisis hubungan antara intensitas pruritus nokturna dengan kualitas tidur
pada penderita skabies di asrama putra pondok pesantren. Metode: Penelitian bersifat
analitik dengan desain cross sectional. Subyek direkruit dengan teknik total sampling. Data
dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil: Sebanyak 160 dari 302 santri (53%)
menderita skabies. Sebagian besar penderita berusia 13 tahun, duduk di kelas 7, memiliki
Indeks Massa Tubuh (IMT) normal, memiliki onset skabies ≤ 3 bulan, dan tidak dalam masa
pengobatan skabies 1 bulan terakhir. Sebanyak 22 santri penderita skabies terpilih sesuai
dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Penderita yang memiliki pruritus nokturna ringan
sebanyak 5 orang (22,7%), sedang sebanyak 10 orang (45,5%) dan berat sebanyak 7 orang
(31,8%). Penderita yang memiliki kualitas tidur baik sebanyak 3 orang (13,6%) dan sebanyak
19 orang (86,4%) memiliki kualitas tidur buruk. Hasil uji korelasi Spearman didapatkan nilai
p=0,65 yang mengimplikasikan tidak ada hubungan antara intensitas pruritus nokturna
dengan kualitas tidur penderita skabies. Simpulan: Tidak terdapat hubungan antara intensitas
pruritus nokturna dengan kualitas tidur pada penderita skabies di asrama pondok pesantren | en_US |