dc.description.abstract | Suplementasi vitamin D dapat meningkatkan sekresi dan kerja insulin pada pasien DM, namun belum cukup bukti untuk merekomendasikan suplemen vitamin D dalam meningkatkan kontrol glikemik pada pasien DM atau gangguan toleransi glukosa. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas penurunan kadar glukosa darah puasa mencit model hiperglikemia dengan terapi tunggal glimepirid, mencit model hiperglikemia dengan terapi vitamin D, dan mencit model hiperglikemia dengan terapi glimepirid ditambah vitamin D. Pada penelitian digunakan 25 sampel mencit yang dikelompokkan menjadi 5 kelompok. Kelompok kontrol negatif (K1) diinjeksi plasebo dan kelompok kontrol positif (K2) diinjeksi STZ 150 mg/kgBB i.p. Kelompok P1, P2, dan P3 diberi injeksi STZ 150 mg/kgBB i.p dan diberi glimepirid 0,26 mg/kgBB; vitamin D 6,5 ml/kgBB; glimepirid 0,26 mg/kgBB dengan suplementasi vitamin D 6,5 ml/kgBB. Hasil uji post hoc tests Tukey diperoleh perbedaan rata-rata delta KGD antara kelompok P1 dengan K2 sebesar 122,55; pada kelompok P2 dengan K2 sebesar 81,60; dan pada kelompok P3 dengan K2 sebesar 74,40. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penambahan vitamin D pada glimipirid tidak lebih efektif dalam menurunkan kadar glukosa darah puasa mencit model hiperglikemia dibandingkan dengan terapi tunggal glimepirid maupun dengan terapi vitamin D. | en_US |