dc.description.abstract | Keterampilan berpikir kreatif merupakan keterampilan berpikir untuk
memunculkan ide baru dengan menggabungkan ide-ide yang telah ada sebelumnya.
Seseorang dikatakan memiliki keterampilan berpikir kreatif apabila mampu
memenuhi tiga indikator meliputi kefasihan, keluwesan, dan kebaruan. Keterampilan
ini sangat diharapkan dapat dicapai melalui pembelajaran Matematika sebagai salah
satu aspek kompetensi yang dibutuhkan dalam kehidupan abad ke-21 serta era revolsi
industri 4.0. Fakta di lapangan menunjukkan keterampilan berpikir kreatif matematis
siswa masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan guru masih menekankan proses
pembelajaran pada penguasaan materi daripada pengembangan keterampilan berpikir
dan kompetensi siswa, serta keterbatasan waktu dan kemampuan guru untuk
mengembangkan perangkat pembelajaran serta instrumen asesmen yang berorientasi
pada peningkatan keterampilan berpikir kreatif. Oleh karena itu, penulis
melaksanakan penelitian berupa pengembangan perangkat pembelajaran Matematika
dengan model blended learning tipe flipped classroom berbasis lesson study for
learning community pada materi pokok Relasi dan Fungsi kelas VIII SMP, serta
menguji pengaruh implementasinya terhadap keterampilan berpikir kreatif siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian kombinasi dengan rancangan penelitian
kombinasi multifase atau longitudinal (multiphase mixed methods). Penelitian ini
akan dimulai dengan penelitian pengembangan secara kualitatif menggunakan
prosedur pengembangan model 4D Thiagarajan, Semmel, dan Semmel untuk
ix
mengembangkan dan melaksanakan uji coba perangkat pembelajaran. Fase penelitian
dilanjutkan dengan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian eksperimen
semu (quasi) menggunakan non-equivalent pretest-posttest control group design, dan
diakhiri dengan penelitian deskriptif kualitatif untuk mendeskripsikan profil
keterampilan berpikir kreatif siswa. Subjek penelitian ini adalah 96 orang siswa kelas
VIII SMP Negeri 2 Panji Situbondo tahun pelajaran 2019/2020, terdiri dari tiga kelas
perlakuan dengan dua kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. Teknik pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket/kuesioner, observasi, tes, dan
wawancara. Data yang diperoleh pada penelitian dan pengembangan dianalisis
dengan statistik deskriptif untuk menentukan validitas, kepraktisan, dan keefektifan
perangkat pembelajaran. Data penelitian kuantitatif terlebih dahulu dilakukan
pengujian normalitas dan homogenitas sebelum dianalisis secara statistik inferensial
melalui uji Kruskal Wallis. Sedangkan data penelitian kualitatif dianalisis melalui
reduksi data, penyajian data, serta verifikasi dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang
dikembangkan meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Video
Pembelajaran, Lembar Kerja Siswa (LKS), dan Tes Keterampilan Berpikir Kreatif.
Perangkat pembelajaran tersebut telah dilakukan validasi dan memperoleh nilai ratarata
4,20 dan memenuhi kriteria valid. Hasil observasi keterlaksanaan perangkat
pembelajaran diperoleh nilai rata-rata kepraktisan sebesar 4,27 dan dinyatakan
memiliki nilai kepraktisan yang tinggi. Perangkat pembelajaran juga dinyatakan
efektif berdasarkan hasil observasi aktivitas belajar siswa sebesar 69,94%, sebanyak
83,87% siswa mencapai kriteria ketuntasan minimal, serta 87,74% siswa memberikan
respon positif terhadap perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan. Di sisi
lain, hasil analisis data kuantitatif dengan uji Kruskal Wallis menunjukkan nilai
signifikansi 0,017 (p-value < 0,05). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada
pengaruh yang signifikan implementasi perangkat pembelajaran matematika dengan
model blended learning tipe flipped classroom berbasis lesson study for learning
community terhadap keterampilan berpikir kreatif siswa. | en_US |