Peran Stakeholders Terhadap Keberhasilan Bank Sampah Ceria Mandiri Kelurahan Badean Kabupaten Bondowoso
Abstract
Sampah masih menjadi salah satu masalah di Indonesia. Upaya pemerintah
dalam mengatasi masalah tersebut didorong dengan membentuk program
pengelolaan sampah yang bernama Bank Sampah. Kabupaten Bondowoso
merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang memiliki Bank
Sampah aktif dan berhasil yaitu Bank Sampah Ceria Mandiri. Bank Sampah Ceria
Mandiri berada di JL.Piere Tendean No.03 RT 23 RW 04 Kel. Badean Kecamatan
Bondowoso, Kabupaten Bondowoso. Bank Sampah Ceria Mandiri dapat dikatakan
berhasil karena telah melaksanakan mekanisme kerja sesuai dengan Peraturan
Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012
meliputi pemilahan sampah, penyerahan sampah ke bank sampah, penimbangan
dan pencatatan sampah, hasil penjualan dan sistem bagi hasil penjualan sampah.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran
stakeholders terhadap keberhasilan Bank Sampah dalam aspek motivasi, sosialisasi
bank sampah, dukungan beberapa pihak, pemilahan sampah, penyerahan sampah,
penimbangan dan pencatatan sampah, hasil penjualan sampah, dan sistem bagi hasil
penjualan sampah, serta dampak setelah adanya program bank sampah.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi
kasus. Informan utama dalam penelitian ini sebanyak tujuh orang yang meliputi
tokoh masyarakat, nasabah aktif, dan pengurus Bank Sampah Ceria Mandiri.
Penentuan informan menggunakan teknik purposive. Pengambilan data dilakukan
dengan menggunakan panduan wawancara mendalam dan dokumentasi, sedangkan
analisis data menggunakan metode thematic content analysis. Penelitian ini
menggunakan triangulasi sumber yang didapatkan dari Kepala Seksi Pengelolaan
Sampah dan Limbah B3 DLHP Kab. Bondowoso untuk menguji kredibilitas data Berdasarkan hasil wawancara mendalam kepada seluruh informan utama
diperoleh bahwa Motivasi stakeholders dalam berpartisipasi aktif di Bank Sampah
Ceria Mandiri sangat beragam. Ketua RT termotivasi karena adanya ide kreatif dari
warga setempat, sehingga beliau akan mendukung kegiatan tersebut 100%,
sedangkan masyarakat (nasabah) memiliki motivasi karena adanya faktor ekonomi,
faktor jarak antara rumah dengan gudang bank sampah, dan adanya rasa
keprihatinan melihat sungai yang dipenuhi oleh sampah. Selain itu, motivasi
masyarakat (pengurus) dalam berpartisipasi aktif mengikuti program bank sampah
adalah untuk mengisi waktu luang. Sosialisasi bank sampah dilakukan oleh Ketua
Bank Sampah Ceria Mandiri melalui pertemuan PKK atau pengajian. Stakeholders
telah melaksanakan peran sesuai dengan mekanisme kerja yaitu pemilahan sampah,
penyerahan sampah, penimbangan dan pencatatan sampah, hasil penjualan sampah,
dan sistem bagi hasil penjualan sampah. Dampak setelah adanya kegiatan bank
sampah adalah meningkatnya ilmu pengetahuan, meningkatnya kesejahteraan
masyarakat, dan perubahan lingkungan yang menjadi bersih.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]