dc.description.abstract | Porang dengan nama latin Amorphophallus oncophyllus merupakan umbi-umbian dan salah satu kekayaan alam yang dimiliki Indonesia. Tanaman ini merupakan tanaman liar, dapat tumbuh dimana saja seperti di pinggir hutan jati, di bawah rumpun bambu, di tepi-tepi sungai, di semak belukar dan di tempat-tempat di bawah naungan yang bervariasi. Glukomanan merupakan hal terpenting pada porang, karena hal itu yang membuat porang memiliki nilai jual. Porang diolah menjadi tepung glukomanan, dan menjadi bahan makanan untuk penderita diabetes seperti konyaku (makanan dalam bentuk jeli) dan shirataki (makanan berbentuk mie) yang merupakan makanan khas jepang, koktail, dan cendol (Dewi & Handi, 2015). Hasil olah porang selain bisa digunakan di bidang makanan juga bisa digunakan pada bidang industri, sebagai bahan pembuatan lem ramah lingkungan dan pembuatan komponen pesawat terbang (pertanian.go.id, 2019). Porang memiliki harga jual yang tinggi dan di ekspor ke luar negeri seperti ke negara Jepang, Tiongkok, Vietnam dan Australia. Porang diekspor dalam bentuk chip atau produk setengah jadi (karantina.pertanian.go.id, 2019). Berdasarkan catatan Badan Karantina Pertanian (Berantan) eksportasi porang secara nasional mengalami peningkatan dari nilai jual ekspor sebesar 11 miliar rupiah pada tahun 2018 menjadi 11,3 miliar rupiah pada Oktober 2019. Hal tersebut membuktikan bahwa porang memiliki potensi bisnis yang tinggi, dan memikat masyarakat Indonesia untuk mulai membudidayakan porang. (Lestari, Novianti, & Novita, 2018) Memilih lahan adalah langkah awal yang penting untuk membudidayakan porang, karena lahan yang tepat dapat menghasilkan porang yang berkualitas tinggi. Berdasarkan (Saleh, et al., 2015) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk memilih lahan demi berlangsungnya pertumbuhan porang seperti ketinggian, suhu, pH tanah, tekstur tanah dan naungan. Saat ini masyarakat Indonesia banyak yang ingin memulai budidaya porang, tetapi mereka masih kurang memiliki informasi ataupun pengetahuan untuk mengetahui lahan yang tepat untuk ditanami porang. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem yang dapat membantu dalam memilih lahan untuk memberikan kemudahan kepada semua orang yang ingin membudidayakan porang.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengajukan penelitian yang berjudul “Sistem Pemilihan Lahan untuk Penanaman Porang dengan Menggunakan Metode Multi Attribute Utility Theory Berbasis Web”. Harapannya dari sistem yang akan dibangun dapat memberikan solusi berupa sistem pendukung keputusan dengan metode MAUT untuk menghitung dan memberikan hasil berupa perangkingan lahan yang layak ditanami porang dan dapat mempermudah pengambil keputusan dalam memilih lahan. | en_US |