Pengaruh Aplikasi Cendawan Dark Septate Endophytes (DSE) dengan Berbagai Dosis Rock Phosphate terhadap Serapan Unsur Hara P, Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Bawang Merah (Allium cepa ascalonicum L.)
Abstract
Cendawan Dark Septate Endophytes (DSE) merupakan jenis konidia atau
cendawan steril yang mampu mengkolonisai akar tanaman, namun tidak
memberikan dampak negatif pada tanaman yang ditinggali. Manfaat penggunaan
cedawan DSE antara lain meningkatkan proses penyerapan unsur hara,
diantaranya unsur hara P yang sangat penting bagi pembentukan buah, inti dan
dinding sel, mendorong pertumbuhan akar muda dan lain sebagainya.
Penambahan rock phosphate dapat meningkatkan ketersediaan hara P dalam
tanah, sehingga tanaman lebih mudah dalam mendapatkan unsur hara tersebut.
Penelitian kali ini menggunakan tanaman bawang merah yang termasuk salah satu
jenis komoditas penting di Indonesia dengan produktivitasnya masih kurang
mencukupi dan sempat mengalami penurunan produksi pada tahun 2015 sebesar
0,39 persen. Pengaplikasian cendawan DSE dengan berbagai dosis rock phosphate
ini dilakukan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap serapan P, pertumbuhan
dan produksi tanaman bawang merah.
Penelitian ini dilakukan mulai bulan Juni 2019 sampai selesai di Balai
Penelitian Tanah (BALITTANAH) Bogor – Jawa Barat. Penelitian ini terbagi
dalam beberapa tahapan, yaitu analisis pendahuluan, seleksi cendawan DSE,
penanaman dan analisis variabel pengamatan. Penggunaan cendawan DSE
didasarkan pada hasil seleksi antara cendawan DSE dengan kode CPP 1.1.4, 4.1
BTG dan MM 12 yang terbaik melalui indeks pelarutan P pada media padat dan
pengujian kosentrasi fosfat terlarut pada media cair. Rancangan percobaan yang
digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan 8 perlakuan dan 3
ulangan. Faktor pertama yaitu (D0) tanpa adanya cendawan DSE dan (D1)
dengan adanya penambahan cendawan DSE. Faktor kedua adalah berbagai dosis rock phosphate yang digunakan, mulai dari (P0) tanpa rock phosphate, (P1) dosis
0,5 ton/ha, (P2) dosis 1 ton/ha serta (P3) dosis 1,5ton/ha.
Berdasarkan hasil seleksi, terpilih cendawan DSE dengan kode CPP 1.1.4
karena memiliki hasil indeks pelarutan P yang tertinggi dibandingkan cendawan
DSE yang lain. Hasil analisis pendahuluan menunjukkan bahwa tanah yang
digunakan adalah tanah ultisol yang memiliki pH yang sangat masam dengan
kadar hara P yang cukup rendah. Kondisi dan jenis tanah tersebut diketahui
memiliki kandungan Al dan FE yang tinggi menyebabkan ion fosfat yang bereaksi
menjadi senyawa tidak larut sehingga unsur P tidak tersedia. Pengaruh terhadap
pertumbuhan tanaman didasarkan pada dua variabel, yaitu tinggi dan jumlah daun,
sedangkan pengaruh terhadap produksi tanaman didasarkan pada jumlah umbi dan
berat kering tanaman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Aplikasi cendawan DSE memiliki
pengaruh yang tidak nyata terhadap serapan P pada tanaman bawang merah di
tanah masam. Interaksi antara cendawan DSE dengan rock phosphate
berpengaruh nyata dalam meningkatkan serapan P pada tanaman bawang merah.
Interaksi antara cendawan DSE dengan rock phosphate berpengaruh nyata dalam
meningkatkan tinggi tanaman dan jumlah umbi, namun berpengaruh tidak nyata
dalam meningkatkan jumlah daun dan berat kering tanaman bawang merah
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]