dc.description.abstract | Menyadap karet merupakan pekerjaan untuk memperoleh sumber nafkah utama rumah tangga buruh sadap di Desa Pondok Dalem dan profesi ini sifatnya turun-temurun. Seiring berjalannya waktu rumah tangga buruh sadap karet mengalami kerentanan yang disebabkan oleh faktor alam, perawatan tanaman kurang intensif, kesehatan buruh, upah dan ketergantungan buruh pada perkebunan. Faktor pertama yaitu faktor alam akibat perubahan musim kemarau sehingga berdampak pada penurunan hasil sadapan dan pendapatan buruh. Pendapatan yang diperoleh akibat perubahan musim kemarau sebanyak 1.5-3 kg/kering. Berbeda ketika musim penghujan, pendapatan yang diterima yaitu 4-7 kg/kering, perbedaan tersebut karena saat curah hujan tinggi getah mudah disadap dan banyak mengeluarkan getah. Faktor kedua, minimnya perawatan seperti pemupukan dan pengendalian hama penyakit sehingga banyak pohon karet mengering dan terserang penyakit berdampak penurunan sadapan. Faktor ketiga kesehatan, dimana buruh sadap karet di Desa Pondok Dalem rata-rata adalah usia lanjut yang rentan terhadap penyakit. Hal tersebut dibuktikan bahwa rumah tangga buruh sadap karet sering mengalami gangguan kesehatan sehingga berpengaruh terhadap pendapatan mereka. Kesehatan buruh merupakan modal utama untuk memperoleh pendapatan. Faktor keempat terkait sistem upah seringkali terlambat dibayar oleh perkebunan hingga minggu pertama atau kedua bulan berikutnya. Adanya permasalahan ini mendorong rumah tangga buruh sadap karet untuk mencari sumber nafkah lain diluar kegiatan menyadap. Faktor kelima, ketergantungan buruh sadap karet kepada pihak perkebunan disebabkan oleh rendahnya sumber daya manusia yaitu pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sustainable livelihood berupa penguasaan asset dan penerapan strategi nafkah rumah tangga buruh sadap karet di Desa Pondok Dalem. Penelitian ini dilakukan di Desa Pondok Dalem Kecamatan
viii
Semboro Kabupaten Jember. Metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif. Metode penentuan informan menggunakan purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder dengan menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Data tersebut kemudian dianalisis menggunakan teori Miles and Huberman (1984). Miles and Huberman (1984). Hasil penelitian menunjukkan (1) penguasaan asset rumah tangga buruh sadap karet Desa Pondok Dalem Kecamatan Semboro Kabupaten Jember terdiri lima modal sumber daya yaitu modal sumber daya alam dengan mengelola lahan pekarangan, persawahan, perkebunan. Modal sumber daya manusia teridiri dari pendidikan formal dan non-formal, keterampilan, kesehatan buruh. Modal finansial mengelola finansial, bantuan pemerintah, investasi, mengelola aset rumah tangga. Modal sosial dengan cara membangun hubungan sosial dan perkumpulan. Modal fisik memanfaatkan jalan dan sungai. Sedangkan (2) strategi nafkah rumah tangga buruh sadap karet di Desa Pondok Dalem terdiri dari tiga strategi yang berguna untuk cara dala mengelola asset yang dimiliki oleh rumah tangga buruh sadap karet yaitu strategi nafkah on-farm income membahas sistem pengelolaan pribadi lahan perkebunan dan pekarangan sedangkan lahan persawahan menggunakan sistem bagi hasil. Strategi nafkah off-farm income mencari kayu, beternak yang dikelola pribadi dan menggynakan sistem bagi hasil. Terkahir strategi nafkah non-farm income dilakukan diluar sektor pertanian seperti berhutang, memijat, mengojek, memiliki usaha, kuli bangunan, migrasi. Sedangkan pola kombinasi yang banyak dilakukan rumah tangga buruh sadap karet Desa Pondok Dalem adalah menggunakan pola kombinasi tiga strategi nafkah yaitu strategi nafkah on-farm income, off-farm income, non-farm income. | en_US |