dc.description.abstract | Impor sapi bakalan untuk memenuhi kebutuhan daging nasional telah diatur di
dalam Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 108/Permentan/
PD.410/9/2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji performa sapi impor yang
didatangkan dari Australia berdasarkan Pertambahan Bobot Badan (PBB). Observasi
dilakukan pada sapi impor bakalan dari bangsa Brahman Cross yang terdiri dari 2
jenis, yaitu heifers dan steers. Fokus pengamatan pada PBB sapi dengan Bobot Datang
(BD) kisaran 200, 300, dan 400 kg. Sapi impor tersebut digemukkan di perusahaan
feedlot minimal selama 106 hari. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan
analisis independent samples test dengan program aplikasi IBM SPSS Statistics 26.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa PBB maksimal sapi impor bangsa Brahman
Cross jenis heifers pada berat kedatangan (BD) 200, 300, dan 400 kg masing-masing
ialah 2,01; 1,81; dan 1,45 kg dengan rata-rata PBB masing-masing sebesar 1,40;
1,17; dan 1,10 kg, sedangkan PBB maksimal untuk jenis steers pada berat kedatangan
(BD) 200, 300, dan 400 kg masing-masing ialah 1,86; 2,53; dan 1,96 kg dengan ratarata PBB masing-masing sebesar 1,44; 1,43; dan 1,43 kg. Kesimpulan menunjukkan
bahwa sapi impor bangsa Brahman Cross jenis steers memiliki PBB lebih tinggi jika
dibandingkan dengan jenis heifers. Saran untuk perusahaan importir sapi potong
bakalan hendaknya memilih jenis steers pada berat kedatangan (BD) 300 kg, sebab
sapi memiliki potensi PBB yang maksimal | en_US |