Show simple item record

dc.contributor.advisorWAHYUNI, Wiwiek Sri
dc.contributor.authorAMALIA, Dewi
dc.date.accessioned2021-04-15T02:45:58Z
dc.date.available2021-04-15T02:45:58Z
dc.date.issued2020-07-27
dc.identifier.nimNIM151510501269
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/104087
dc.description.abstractKacang tanah termasuk komoditas pertanian jenis kacang-kacangan yang memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi, akan tetapi produksi kacang tanah dalam negeri belum dapat mencukupi kebutuhan masyarakat Indonesia yang tinggi. Hal-hal yang mempengaruhi produksi kacang tanah salah satunya yaitu serangan hama dan penyakit. Penyakit bercak daun menjadi penyakit utama kacang tanah dan kehilangan hasil mencapai 50%. Pengendalian yang dilakukan dengan menggunakan varietas unggul dan penggunaan Agens pengendali hayati. Pemanfaatan Streptomyces sp. sebagai agens pengendali hayati untuk pengendalian penyakit pada tanaman sangat potensial yaitu memiliki kemampuan untuk menghasilkan antibiotik dan dapat menginduksi ketahanan tanaman sehingga dapat menekan patogen tanaman.Tujuan penelitian untuk mengetahui reaksi beberapa varietas kacang tanah terhadap infeksipenyakit bercak daun (Cercospora sp.) setelah diaplikasikan dengan Streptomyces sp. Penelitian akandilakukan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Jember dan di Green House. Penelitian dengan menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor yaitu kombinasi aph+patogen dan varietas kacang tanah (Gajah,Kancil, Garuda dan Hypoma1). Faktor 1 =A0: Aplikasi Cercospora sp., A1: Aplikasi Streptomyces sp., A2: Aplikasi Cercospora sp. dan Streptomyces sp., A3: Tanpa Aplikasi Cercospora sp. dan Streptomyces sp. Faktor 2 =V1: Varietas Gajah, V2: Varietas Kancil, V3: Varietas Garuda, V4: Varietas Hypoma 1, ada 16 kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali dan setiap ulangan terdapat 2 tanaman sehingga terdapat 96 tanaman. Variabel pengamatan yang dilakukan yaitu masa inkubasi, insidensi penyakit, keparahan penyakit, laju infeksi, AUDPC dan efikasi penekanan penyakit. Masa inkubasi munculnya gejala mulai ada pada 5 HIS yaitu gejala yang paling cepat muncul yakni pada perlakuan kontrol. Masa inkubasi perlakuan dengan aplikasi Streptomyces pada semua varietas lebih lambat dibandingkan dengan perlakuan kontrol (+C-S). Keparahan penyakit pada perlakuan +C+S dan –C+S pada semua varietas (Gajah, Garuda, Kancil dan Hypoma 1) dengan nilai keparahan rata-rata kurang dari 25% dan 16% dengan nilai laju infeksi sebesar 0,04-0,06 unit per hari. Nilai AUDPC paling rendah yaitu perlakuan Streptomyces sp. (+C+S dan –C+S) dan pada semua varietas lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan kontrol serta nilai efikasi penekanan penyakit lebih dari 50%. Berdasarkan kriteria ketahanan beberapa varietas terhadap penyakit bercak daun dari perlakuan Streptomyces sp. (-C+S dan+C+S) rata-rata varietas termasuk kategori tahan artinya terdapat peningkatan status ketahanan jika dilihat dari perlakuan tanpa Streptomyces sp. (+C-S dan -C-S) pada Varietas Gajah, Kancil, Garuda dan Hypoma 1 termasuk kategori rentan.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectKetahanan Kacang Tanahen_US
dc.subjectStreptomyces spen_US
dc.subjectPenyakit Bercak Daunen_US
dc.titleReaksi Beberapa Varietas Kacang Tanah (Arachis Hypogaea L.) terhadap Penyakit Bercak Daun (Cercospora Sp.) dan Agens Pengendali Hayati Streptomyces Sp.en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiAgroteknologi
dc.identifier.kodeprodi1510501


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record