Hubungan Tingkat Nyeri dengan Kualitas Tidur pada Pasien Post Operasi di Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada Jember
Abstract
Operasi merupakan suatu penanganan medis secara invasif dengan cara
menyayat bagian tubuh yang mengalami masalah kesehatan, kemudian dilakukan
tindakan perbaikan dan diakhiri dengan penutupan luka. Keluhan yang dialami
oleh pasien pasca operasi salah satunya adalah nyeri. Sensasi nyeri dapat terjadi
ketika pasien belum sadar hingga pasien sadar penuh. Seseorang yang mengalami
nyeri sering terbangun karena nyeri yang dirasakan, sehingga tidurnya menjadi
terganggu dan dapat memperburuk kondisinya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat nyeri dengan
kualitas tidur pada pasien post operasi di Rumah Sakit Tingkat III Baladhika
Husada Jember. Variabel independen penelitian ini adalah tingkat nyeri dan
variabel dependen adalah kualitas tidur. Penelitian ini merupakan penelitian
korelasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Pengambilan
sampel penelitian ini menggunakan teknik consecutive sampling. Jumlah sampel
yang diperoleh sebanyak 63 responden yang memenuhi kriteria inklusi.
Pengumpulan data menggunakan kuesioner Numeric Rating Scale (NRS) untuk
menilai tingkat nyeri dan kuesioner The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI)
untuk menilai kualitas tidur. Analisis data hubungan tingkat nyeri dengan kualitas
tidur menggunakan uji statistik spearmen dengan tingkat signifikansi 0,05.
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat nyeri pasien
post operasi dalam kategori nyeri ringan sejumlah 19 orang (30,1%), nyeri sedang
33 orang (52,4%), dan nyeri berat 11 orang (17,5%). Sedangkan kualitas tidur
pasien post operasi yang mengalami kualitas tidur baik sejumlah 8 orang (12,7%),
dan kualitas tidur buruk sejumlah 55 orang (87,3%). Hasil uji statistik
menggunakan uji spearmen didapatkan hasil p value = 0,004 dan nilai korelasi
sebesar 0,358. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara
tingkat nyeri dengan kualitas tidur pada pasien post operasi di Rumah Sakit
Tingkat III Baladhika Husada Jember. Nilai korelasi menunjukkan bahwa korelasi
bersifat positif dengan keeratan hubungan rendah yang berarti bahwa semakin
tinggi tingkat nyeri semakin tinggi kualitas tidur pasien post operasi.
Nyeri pasien post operasi tingkat dan keparahan yang dirasakan berbedabeda dengan skala tertentu berdasarkan pengalaman pribadinya. Apabila nyeri
yang dirasakan semakin berat dan tidak terkontrol dapat mengganggu tidur
seseorang dan sulit untuk dapat tertidur kembali, sehingga mempengaruhi kualitas
tidur seseorang. Dampak nyeri yang perlu ditanyakan yaitu berupa hal-hal yang
lebih spesifik seperti suatu hal yang berpengaruh terhadap pola makan dan energi,
aktivitas sehari-hari, dan pola tidur.
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang
signifikan antara tingkat nyeri dengan kualitas tidur pada pasien post operasi di
Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada Jember. Penelitian ini diharapkan
bermanfaat bagi semua pihak untuk menambah pengetahuan tentang tingkat nyeri
dan kualitas tidur pada pasien post operasi. Selain itu perawat dapat memberikan
intervensi terapi farmakologi maupun non farmakologi untuk mengatasi dan
mengotrol nyeri pasien sehingga gangguan tidur yang dirasakan oleh pasien
semakin berkurang.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1529]