dc.description.abstract | Perkembangan urbanisasi dan ekonomi pada negara berkembang menyebabkan terjadinya
nutrition transition. Hal ini mengakibatkan munculnya fenomena beban gizi ganda pada keluarga dimana
terdapat anggota rumah tangga yang memiliki status gizi kurang dan lebih tinggal dalam satu keluarga.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan
fenomena beban gizi ganda pada keluarga di Indonesia. Penelitian cross-sectional ini menggunakan data
Indonesian Family Life Survey (IFLS) tahun 2014 dengan jumlah sampel sebesar 6468 keluarga. Indikator
beban gizi ganda keluarga ditunjukkan dengan adanya status gizi lebih dan kurang tinggal dalam satu
keluarga yang diwakili oleh ibu dan anak. Analisis statistik dengan metode chi-square digunakan untuk
menguji variabel yang memiliki hubungan dengan terjadinya beban gizi ganda keluarga. Hasil
menunjukkan prevalensi beban gizi ganda keluarga di Indonesia adalah 8,27% dan persentase tertinggi
terdapat pada regional Kalimantan dan Indonesia Timur. Faktor-faktor yang berhubungan dengan
kejadian beban gizi ganda secara signififikan (p<0,05) pada keluarga di Indonesia adalah usia ibu (p =
0,001), pendidikan ibu (p = 0,022), jumlah anak (p = 0,001) dan jumlah anggota rumah tangga (p = 0,001).
Penelitian lanjutan dengan metode longitudinal diperlukan untuk mengetahui prediktor beban gizi ganda
pada keluarga di Indonesia sehingga dapat dirumuskan intervensi yang tepat untuk pencegahan masalah
tersebut. | en_US |