Pengaruh Model Project Based Learning (Pjbl) Terhadap Higher Order Thinking Skills Pada Peserta Didik Kelas V Sekolah Dasar
Abstract
Kurikulum 2013 menyarankan keutamaan penggunaan model
pembelajaran dengan pendekatan tematik integratif, dimana pendekatan tersebut
mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, nilai atau sikap pembelajaran serta
pemikiran kreatif dengan menggunakan tema. Kemampuan berpikir tingkat tinggi
merupakan salah satu potensi yang dibutuhkan oleh peserta didik pada zaman
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti saat ini. Higher order
thinking skills peserta didik dapat ditingkatkan melalui strategi pembelajaran yang
baik, seperti penggunaan model project based learning di dalam kelas. Menurut
referensi jurnal masih jarang penelitian untuk mengukur higher order thinking
skills dengan menggunakan model PjBL dan guru kelas V di SDN Sumbersari 03
Jember masih belum pernah menggunakan model PjBL dan guru masih dominan
menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajaran, maka dari itu peneliti
mencoba untuk menerapkan model project based learning dalam pembelajaran.
Rumusan masalah pada penelitian ini yakni bagaimana pengaruh model
project based learning terhadap higher order thinking skills pada peserta didik
kelas V sekolah dasar. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui ada
atau tidaknya pengaruh model pembelajaran project based learning terhadap
higher order thinking skills pada peserta didik kelas V sekolah dasar.
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Sumber sari 03 Jember dengan
menggunakan jenis penelitian quasi experimental dengn pola pretest-posttes
control group design. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VA (29
peserta didik) dan kelas VC (27 peserta didik). Peneliti terlebih dahulu melakukan
uji homogenitas terhadap semua kelas V di SDN Sumbersari 03 Jember, dengan
menggunakan nilai ujian tengah semester. Hasil uji homogenitas dengan menggunakan uji ANOVA mendapat nilai signifikansi sebesar 0,204 sehingga
dinyatakan homogen karena nilai yang dihasilkan lebih dari 0,05 yaitu 0,204 >
0,05. Penentuan kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan dengan teknik
simple random sampling dan hasilnya kelas VC sebagai kelas eksperimen dan
kelas VA sebagai kelas kontrol.
Data yang dianalisis yaitu berupa beda nilai pretest dan posttest pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol menggunakan analisi uji-t. Hasil perhitungan
diperoleh hasil thitung sebesar 4,480, kemudian dikonsultasikan ttabel yang diketahu
db = (27+29)-2 = 54 pada taraf signifikansi 5% sehingga diperoleh nilai ttabel =
0,2632. Hasil uji-t menunjukkanhasil yang signifikan dengan thitung ≥ ttaebl yaitu
4,480 ≥ 0,2632, maka hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan ada pengaruh dari
model project based learning terhadap higher order thinking skills pada peserta
didik kelas V sekolah dasar.
Hasil analisis data dapat ditarik kesimpulan bahwa pencapaian hasil
peserta didik kelas eksperimen (VC) yang menerapkan model project based
learningi lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol (VA) yang tidak
menerapkan model project based learning. Model project based learning
diharpakan menjadi alternatif mofrl yang inovatif bagi guru dan dapat dijadikan
bahan rujukan bagi peneliti selanjutnya.