Show simple item record

dc.contributor.advisorNingsih, Indah Yulia S.Farm., M. Farm., Apt.
dc.contributor.advisorDianasari, Dewi S.Farm., M.Farm., Apt
dc.contributor.authorHafizha, ZIDNI
dc.date.accessioned2020-12-17T06:39:26Z
dc.date.available2020-12-17T06:39:26Z
dc.date.issued2020-01-21
dc.identifier.nim152210101019
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/102761
dc.description.abstractPenyakit infeksi bakteri merupakan salah satu masalah umum bidang kesehatan di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Salah satu infeksi yang disebabkan oleh bakteri aerob adalah infeksi saluran kemih (ISK). Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus merupakan bakteri yang paling umum ditemukan sebagai penyebab terjadinya ISK. Bakteri ini dapat menjadi penyebab infeksi nosokomial akibat dari pemasangan alat prostetik atau tindakan instrumentasi, misalnya pemasangan kateter atau implan pada pasien dengan kondisi imunosupresi. Salah satu upaya pengobatan untuk menangani penyakit ISK adalah dengan menggunakan antibakteri. Pemanfaatan tanaman obat memiliki potensi sebagai antibakteri, salah satunya terdapat pada tanaman bawang dayak (Eleutherine americana (Aubl.) Merr.). Bawang dayak telah banyak dilaporkan memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri E. coli dan S. aureus. Menurut penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, kandungan yang terdapat dalam umbi bawang dayak digunakan untuk melawan infeksi bakteri meliputi alkaloid, flavonoid, saponin, steroid, dan terpenoid. Pada penelitian ini dilakukan skrining fitokimia yang memiliki tujuan untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder pada ekstrak etanol daun Eleutherine americana (Aubl.) Merr. menggunakan metode tube test dan uji KLT. Hasil skrining yang didapat pada ekstrak etanol daun Eleutherine americana (Aubl.) Merr. adalah golongan senyawa alkaloid, sapogenin, terpenoid, steroid, flavonoid, dan tanin. Hasil pengamatan uji aktivitas antibakteri dari ekstrak daun Eleutherine americana (Aubl.) Merr. menggunakan metode cakram, dilakukan menggunakan 5 seri konsentrasi ekstrak daun bawang dayak yaitu 1%, 5%, 10%, 20%, dan 40% (b/v). Kontrol positif yang digunakan adalah gentamisin. Pelarut yang digunakan adalah DMSO 10% yang juga digunakan sebagai kontrol negatif. Hasil uji statistik menunjukkan nilai normalitas dan homogenitas (p>0,05), uji One Way Anova signifikan yaitu 0,00. Hasil uji LSD menunjukkan perbedaan signifikan antar kelompok perlakuan (p<0,05). Selanjutnya dilakukan pula independent sample t-test untuk menunjukkan perbedaan signifikansi antar dua sampel yang berbeda. Hasil dari pengujian aktivitas antibakteri pada bakteri E.coli menghasilkan zona hambat sebesar 6,68±0,10 mm untuk konsentrasi 1%; 7,59±0,03 mm untuk konsentrasi 5%; 8,36±0,04 mm untuk konsentrasi 10%; 9,28±0,13 mm untuk konsentrasi 20%; 9,70±0,20 mm untuk konsentrasi 40%; 21,17±0,20 mm untuk konsentrasi kontrol positif; dan 0,00 mm untuk kontrol negatif. Sedangkan pada bakteri S. aureus menghasilkan zona hambat sebesar 7,00±0,22 mm untuk konsentrasi 1%; 7,75±0,42 mm untuk konsentrasi 5%; 8,67±0,25 mm untuk konsentrasi 10%; 9,33±0,22 mm untuk konsentrasi 20%; 10,15±0,09 mm untuk konsentasi 40%; 21,69±0,33 mm untuk konsentasi kontrol positif; dan 0,00 mm untuk konsentrasi kontrol negatif. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa hanya konsentrasi 40% b/v yang memiliki perbedaan signifikan yang ditandai dengan nilai (p<0,05), dan menghasilkan zona hambat paling besar pada bakteri S. aureus.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFakultas Farmasi Universitas Jemberen_US
dc.subjectSkrining Fitokimiaen_US
dc.subjectUji Aktivitasen_US
dc.subjectDaun Bawang Dayaken_US
dc.titleSkrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Bawang Dayak (Eleutherine americana (Aubl.) Merr.) asal Kota Batu terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureusen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiBiologi
dc.identifier.kodeprodi2210101


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record