• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Profil Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Geometri Ditinjau Dari Level Van Hiele Dan Jenis Kelamin

    Thumbnail
    View/Open
    Rifdatul Karimah - 180220101020.pdf (3.077Mb)
    Date
    2020-01
    Author
    KARIMAH, Rifdatul
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa memiliki peran penting dalam memfasilitasi transisi keterampilan dan pengetahuan ke dalam kehidupan dan kegiatan nyata. Karena banyak masalah yang berkembang di dalam masyarakat, keterampilan berpikir tingkat tinggi memperluas sumber psikologi sehingga siswa mampu berpikir lebih baik dalam berbagai konteks. Keterampilan berpikir tingkat tinggi terdiri dari analisis yang terdiri dari differentiating, organizing, dan attributing, evaluasi yang terdiri dari checking dan critiquing, serta kreasi yang terdiri dari generating, planning, dan producing. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bagaimana profil keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa ditinjau dari level van Hiele dan jenis kelamin. Subjek penelitian ini adalah kelas VIII.2 di SMPN 1 Srono. Teknik pengumpulan data menggunakan tes keterampilan berpikir tingkat tinggi, tes level van Hiele, dan wawancara. Siswa laki-laki pada level visualisasi mampu menyelesaikan masalah analisis (C4) pada materi geometri dengan melibatkan attributing, organizing, dan differentiating; mampu menyelesaikan masalah evaluasi (C5) dengan melibatkan checking dan critiquing. Sedangkan siswa perempuan pada level visualisasi juga mampu menyelesaikan masalah analisis (C4) pada materi geometri dengan melibatkan attributing, organizing, dan differentiating; mampu menyelesaikan masalah evaluasi (C5) dengan melibatkan checking dan critiquing; mampu menyelesaikan masalah kreasi (C6) dengan melibatkan generating, planning, dan producing. Siswa laki-laki pada level analisis mampu menyelesaikan masalah analisis (C4) pada materi geometri dengan melibatkan attributing, organizing, dan differentiating; mampu menyelesaikan masalah evaluasi (C5) dengan melibatkan ix checking dan critiquing; mampu menyelesaikan masalah kreasi (C6) dengan melibatkan generating, planning, dan producing. Sedangkan siswa perempuan pada level analisis juga mampu menyelesaikan masalah analisis (C4) pada materi geometri dengan melibatkan attributing, organizing, dan differentiating; mampu menyelesaikan masalah evaluasi (C5) dengan melibatkan checking dan critiquing; mampu menyelesaikan masalah kreasi (C6) dengan melibatkan generating, planning, dan producing. Namun siswa perempuan memliki kreatifitas yang lebih baik dibandingkan siswa laki-laki pada level analisis. Siswa laki-laki pada level deduksi informal mampu menyelesaikan masalah analisis (C4) pada materi geometri dengan melibatkan attributing, organizing, dan differentiating; mampu menyelesaikan masalah evaluasi (C5) dengan melibatkan checking dan critiquing; mampu menyelesaikan masalah kreasi (C6) dengan melibatkan generating, planning, dan producing. Sedangkan siswa perempuan pada level deduksi informal mampu menyelesaikan masalah analisis (C4) pada materi geometri dengan melibatkan attributing, organizing, dan differentiating; mampu menyelesaikan masalah evaluasi (C5) dengan melibatkan checking dan critiquing; mampu menyelesaikan masalah kreasi (C6) dengan melibatkan generating, planning, dan producing. Siswa pada level deduksi informal memiliki kreatifitas yang lebih baik dibandingkan siswa pada level geometri yang lebih rendah. Berdasarkan hasil penelitian ini, tidak ada perbedaan yang signifikan antara profil siswa laki-laki dan perempuan dengan level berpikir geometri yang berbeda dalam keterampilan berpikir tingkat tinggi ketika menyelesaikan permasalahan. Siswa memiliki kemampuan serta alternatif penyelesaian yang relatif sama dalam menyelesaikan permasalahan. Namun, siswa perempuan cenderung memiliki kemampuan berbicara yang lebih baik dibandingkan lakilaki. Siswa yang memiliki level berpikir geometri yang lebih tinggi juga cenderung memiliki kreatifitas yang lebih baik. Selain itu, ditemukannya hubungan antara strategi penyelesaian Polya dengan proses kognitif pada keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam taksonomi Bloom.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/102638
    Collections
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education [15461]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository