Determinan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Wanita di Indonesia
Abstract
Tingkat partisipasi angkatan kerja adalah perbandingan antara jumlah
angkatan kerja dengan penduduk usia kerja dalam kelompok sama. Tingkat
partisipasi angkatan kerja dapat dinyatakan untuk seluruh penduduk dalam usia
kerja dan dapat dinyatakan untuk seluruh penduduk dalam usia kerja dan dapat
dinyatakan dalam satu kelompok penduduk tertentu seperti kelompok laki – laki
dan perempuan, kelompok tenaga terdidik dan kelompok umur tertentu
(Simanjuntak, 1998:45). Jadi Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) wanita
dapat diartikan sebagai perbandingan antara jumlah angkatan kerja wanita dengan
penduduk wanita usia kerja. Jika TPAK wanita memiliki nilai yang kecil maka
dapat diduga bahwa penduduk wanita usia kerja di daerah tersebut lebih banyak
yang menempuh pendidikan maupun menjadi ibu rumah tangga dan sebagainya.
TPAK wanita digunakan untuk melihat seberapa banyak wanita pada usia kerja
yang masuk pada pasar kerja.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Angka Melek
Huruf (AMH), Upah Minimum Provinsi (UMP), Kesempatan Kerja, Tingkat
Pendidikan (Angka partisipasi murni SMA/Sederajat Wanita) dan Tingkat
Kesehatan (Angka harapan hidup wanita) terhadap TPAK wanita di Indonesia.
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang didapatkan
dari berbagai buku dan laporan yang diterbitkan oleh Badan pusat statistik,
worldbank dan studi literatur atau kepustakaan yang berhubungan dengan
penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode Random Effect Model (REM)
dengan bantuan software Eviews 9.
Variabel Angka Melek Huruf (AMH) menunjukkan koefisien negatif dan
berpengaruh signifikan terhadap TPAK wanita di Indonesia. Nilai probabilitas
dari AMH pada penelitian ini lebih kecil dari tingkat signifikansi α = 0,05 (5%)
yaitu sebesar 0,0002 sehingga AMH berpengaruh signifikan terhadap TPAK
wanita di Indonesia. Nilai koefisien dari AMH bernilai negatif yaitu sebesar
-0,632074 sehingga dapat diartikan ketika nilai AMH mengalami kenaikan maka
nilai TPAK wanita di Indonesia akan mengalami penurunan. Begitupun
sebaliknya jika nilai AMH mengalami penurunan maka nilai TPAK wanita
mengalami kenaikan.
Variabel Upah Minimum Provinsi (UMP) menunjukkan koefisien positif
dan tidak berpengaruh signifikan terhadap TPAK wanita di Indonesia. Nilai
probabilitas dari UMP pada penelitian ini lebih besar dari tingkat signifikansi α =
0,05 (5%) yaitu sebesar 0,9492 sehingga UMP tidak berpengaruh signifikan
terhadap TPAK wanita di Indonesia. Nilai koefisien dari UMP bernilai negatif
yaitu sebesar -0, 145481. Dari hasil yang didapatkan dipenelitian ini maka dapat
diartikan ketika nilai UMP mengalami kenaikan maupun penurunan maka nilai
TPAK wanita di Indonesia tidak akan mengalami kenaikan maupun penurunan
secara signifikan.
Variabel Kesempatan Kerja menunjukkan koefisien positif dan
berpengaruh signifikan terhadap TPAK wanita di Indonesia. Nilai probabilitas
dari Kesempatan Kerja pada penelitian ini lebih kecil dari tingkat signifikansi α =
0,05 (5%) yaitu sebesar 0,0319 sehingga Kesempatan Kerja berpengaruh
signifikan terhadap TPAK wanita di Indonesia. Nilai koefisien dari Kesempatan
Kerja bernilai positif yaitu sebesar 0,621630, sehingga dapat diartikan ketika nilai
Kesempatan Kerja mengalami kenaikan maka nilai TPAK waita di Indonesia akan
mengalami kenaikan pula. Begitupun sebaliknya jika nilai Kesempatan Kerja
mengalami penurunan maka nilai TPAK wanita mengalami penurunan pula.
Variabel Tingkat Pendidikan (Angka partisipasi murni SMA/Sederajat
wanita) menunjukkan koefisien positif dan berpengaruh signifikan terhadap
TPAK wanita di Indonesia. Nilai probabilitas dari Tingkat Pendidikan pada
penelitian ini lebih kecil dari tingkat signifikansi α = 0,05 (5%) yaitu sebesar
0,0218 sehingga Tingkat Pendidikan berpengaruh signifikan terhadap TPAK
wanita di Indonesia. Nilai koefisien dari Tingkat Pendidikan bernilai positif yaitu
sebesar 0,265720, sehingga dapat diartikan ketika nilai Tingkat Pendidikan
mengalami kenaikan maka nilai TPAK wanita di Indonesia akan mengalami
kenaikan pula. Begitupun sebaliknya jika nilai Tingkat Pendidikan mengalami
penurunan maka nilai TPAK wanita mengalami penurunan pula.
Variabel Tingkat Kesehatan (Angka harapan hidup wanita) menunjukkan
koefisien negatif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap TPAK wanita di
Indonesia. Nilai probabilitas dari Tingkat Kesehatan pada penelitian ini lebih
besar dari tingkat signifikansi α = 0,05 (5%) yaitu sebesar 0,6303 sehingga
Tingkat Kesehatan tidak berpengaruh signifikan terhadap TPAK wanita di
Indonesia. Nilai koefisien dari Tingkat Kesehatan bernilai negatif yaitu sebesar
-0,159801, sehingga dapat diartikan ketika nilai Tingkat Kesehatan mengalami
kenaikan maupun penurunan maka nilai TPAK wanita di Indonesia tidak akan
mengalami kenaikan maupun penurunan.