Karakteristik Spray Bahan Bakar Campuran Diesel Dan Biodiesel Nyamplung (Calophyllum Inophyllum) Dengan Perlakuan Panas
Abstract
Sebagian besar polusi udara tujuh puluh persennya disebabkan oleh
kegiatan transportasi. Gas buang yang keluar dari knalpot kendaraan bermotor
sekitar delapan persen gas buangnya merupakan kumpulan dari bermacam-macam
gas beracun, diantaranya CO, HC, CO2, dan NOx. Gas ini terbentuk oleh
pembakaran yang tidak sempurna. Untuk mengurangi emisi gas buang berbahaya
terdapat beberapa cara yang daapat dilakukan salah satunya dengan memanaskan
bahan bakar, agar viskositas bahan bakar turun sehingga bahan bakar mudah
diinjeksikan ke dalam ruang bakar Hal ini juga dimaksudkan agar bahan bakar lebih
mudah bercampur dengan udara yang masuk ke dalam silinder sehingga
homogenitas campuran bahan bakar dan udara akan lebih baik serta dapat menekan
gas buang hasil pembakaran.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu biodiesel nyamplung
(calophyllum inopyllum) yang sesuai dengan Standart Nasional Indonesia (SNI)
agar bisa digunakan sebagai pengganti bahan bakar minyak diesel di industry
Indonesia serta untuk mengetahui pengaruh penambahan biodiesel nyamplung
(calophyllum inopyllum) dan penambahan pemanas terhadap karakteristik
semburan bahan bakar yang meliputi panjang penetrasi, sudut semburan, viskositas,
kecepatan bahan bakar dan volume spray pada masing-masing komposisi bahan
bakar B0 (100% minyak diesel), B50 (50% minyak diesel dan 50% biodiesel
nyamplung) dan B100 (100% biodiesel nyamplung) dengan variasi tanpa pemanas
dan menggunakan pemanas pada temperatur 500, 700 dan 900. Penelitian ini
menggunakan metode eksperimental menggunakan alat nozzle tester. Untuk
merekam hasil semburan bahan bakar digunakan kamera dengan kecepatan tinggi
yaitu 1000 fps.
Hasil penelitian ini adalah penambahan biodiesel menyebabkan viskositas
bahan bakar menjadi lebih tinggi, sedangkan penambahan pemanas menyebabkan
viskositas bahan bakar menjadi lebih rendah. Penambahan biodiesel menyebabkan
panjang penetrasi bahan bakar menjadi lebih kecil, sedangkan penambahan
biodiesel dan pemanas menjadikan panajang penetrasi bertambah. Penambahan
biodiesel menyebabkan sudut semburan semakin kecil, sedangkan penambahan
biodiesel dan pemanas menyebabkan sudut semburan menjadi lebih besar.
Penambahan biodiesel terhadap kecepatan bahan bakar menjadi menurun,
sedangkan penambahan biodiesel dan pemanas menyebabkan kecepatan bahan
bakar bertambah. Penambahan biodiesel menyebakan volume spray bahan bakar
konstan atau tetap, sedangkan penambahan biodiesel dan pemanas menjadikan
volume spray semakin berkurang.