Peningkatan Kinerja Rantai Pasok Kopi Robusta Argopuro dI Kabupaten Jember
Abstract
Pengelolaan rantai pasok kopi robusta oleh Kelompok Tani Sumber
Kembang sebagai pelaku perkebunan kopi rakyat memiliki kompleksitas yang
cukup tinggi, karena dipengaruhi oleh sistem produksi, sifat komoditi yang mudah
rusak (perishable), kualitas yang dihasilkan tidak konsisten, hingga peran pelaku
rantai pasok kopi tersebut. Selain itu, permintaan konsumen terhadap kualitas dan
kuantitas akan semakin meningkat. Oleh sebab itu, pengusahaan kopi robusta oleh
Kelompok Tani Sumber Kembang dapat ditingkatkan untuk memenuhi target
keuntungan pelaku usaha yang terlibat dengan menilai kinerja rantai pasok kopi
sesuai dengan kondisi rantai pasok yang terjadi. Hal tersebut akan bermanfaat bagi
Kelompok Tani Sumber Kembang untuk meningkatkan kinerja rantai pasok agar
lebih efisien dan efektif, sehingga pencapaian target dari masing-masing pelaku
rantai pasok dapat terpenuhi.
Penelitian ini bertujuan menganalisis sistem rantai pasok, mengukur kinerja
rantai pasok, dan merekomendasikan peningkatan kinerja rantai pasok Kopi
Robusta Argopuro. Tahapan pertama melakukan kajian terhadap kondisi rantai
pasok kopi robusta di Kelompok Tani Sumber Kembang yang mengacu struktur
rantai pasok, manajemen rantai pasok, sumber daya rantai pasok, dan proses bisnis
rantai pasok. Hasil pengkajian kondisi rantai pasok digunakan untuk masukan
dalam pengukuran kinerja rantai pasok kopi robusta. Selanjutnya metode AHP
(Analytical Hierarchy Process) untuk penyusunan metrik kinerja rantai pasok yang
terdiri atas metrik level 1, 2, dan 3 berdasarkan SCOR 12.0. Kemudian dilakukan
penilaian bobot metrik kinerja tiap level hirarkinya dengan metode perbandingan
berpasangan. Berikutnya dilakukan pengukuran kinerja rantai pasok menggunakan
metode skala bertingkat (rating scale) dengan skala 1-5 sesuai penilaian responden. Hasil dari analisis kondisi dan penilaian kinerja rantai pasok digunakan untuk
menganalisis masalah yang terjadi. Metode diagram sebab akibat digunakan untuk
melihat penyebab permasalahan secara mendalam dalam rantai pasok kopi robusta
Kelompok Tani Sumber Kembang. Berdasarkan analisis permasalahan dilakukan
rekomendasi peningkatan kinerja rantai pasok yang digambarkan secara deskriptif
untuk dapat dipahami oleh pelaku rantai pasok di Kelompok Tani Sumber
Kembang.
Struktur rantai pasok yang terbentuk pada Kelompok Tani Sumber
Kembang terdiri dari anggota rantai yaitu petani dan UPH dengan tujuan pemasaran
produk pada kafe/restoran dan konsumen yang ada di dalam maupun luar
Kabupaten Jember. Petani berperan sebagai penyedia komoditi kopi robusta dan
UPH sebagai pengolah komoditi menjadi produk greenbean, roasted coffee, dan
kopi bubuk. Mekanisme rantai antara petani dan UPH belum optimal akibat
lemahnya keterikatan antar anggota. Selain itu belum ada perencanaan produksi dan
distribusi yang dilakukan anggota rantai. Keterbatasan modal yang dimiliki anggota
rantai menghambat pengelolaan aliran distribusi dan sarana distribusi pada rantai
pasok kopi robusta. Kinerja rantai pasok yang terjadi di Kelompok Tani Sumber
Kembang pada petani dengan skor 2,881 dan UPH sebesar 2,701, dengan rata-rata
kinerja 2,791. Hal tersebut menunjukkan bahwa kinerja rantai pasok kopi robusta
pada Kelompok Tani Sumber Kembang belum optimal dilakukan. Rekomendasi
peningkatan kinerja rantai pasok kopi robusta pada Kelompok Tani Sumber
Kembang yaitu dengan mengatasi rendahnya ketersediaan komoditi, meningkatkan
manajemen petani selaku penyedia komoditi, dan meningkatkan proses distribusi
produ
Collections
- MT-Agroindustry [15]