Gambaran Sumber Stres Kerja Perawat DI Ruang Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Kabupaten Jember
Abstract
Stres kerja perawat merupakan kondisi dimana perawat dihadapkan pada
tuntutan pekerjaan yang melampaui batas kemampuan individu perawat yang bisa
menyebabkan masalah kesehatan yang serius seperti menghasilkan gangguan
fisiologis dan psikologis perawat sehingga terganggunya asuhan keperawatan
yang diberikan kepada klien. Situasi yang dapat mencetus terjadinya stres kerja
adalah seperti beban kerja perawat yang tinggi, tanggung jawab yang sangat tinggi
terhadap keselamatan manusia, dan harus maksimal dalam melayani pasien.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahahui gambaran karakeristik perawat di
ruang Instalasi Gawat Darurat dan mengetahui Gambaran Sumber Stres Kerja
Perawat di Ruang Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Kabupaten Jember,
subjek penelitian ini adalah perawat yang bekerja di ruang Instalasi Gawat Darurat
Rumah Sakit Kabupaten Jember meliputi Rumah Sakit Baladhika Husada, Rumah
Sakit Perkebunan Jember Klinik, Rumah Sakit Umum Kaliwates, Rumah Sakit
Citra Husada dan Rumah Sakit Daerah Balung.Teknik pengambilan sampel
menggunakan total sampling yang terdiri dari 75 perawat sebagai responden. Data
dikumpulkan menggunakan kuesioner Expanden Nursing Stres Scale (ENSS).
Hasil Penelitian menunjukan bahwa usia responden pada penelitian ini
mempunyai nilai rata-rata usia 32 tahun. Usia responden termuda yaitu 23 tahun
dan usia tetua yaitu 50 tahun, sebagian besar 45 orang (60,0%) berjenis kelamin
laki-laki, sebagian besar 36 orang (48,3%) berpendidikan terakhir Diploma
Keperawatan, sebagian besar 30 orang (40,0%) berstatus kepegawaian sebagai
pegawai kontrak, sebagian besar 65 orang (87%) berstatus sudah menikah,
sebagian besar 68 orang (91%) sebagai perawat pelaksana, sebagian besar 41
orang (56%) sudah bekerja selama 1 sampai 5 tahun di ruang Instalasi Gaw Darurat dan sebagian besar 34 orang (45,3%) sudah bekerja lebih dari 5 tahun di
Rumah Sakit.
Hasil dari penelitian sumber stres kerja perawat bahwa paling banyak
muncul dari observasi adalah pada indikator ketidakjelasan pengobatan dengan
nilai modus sebesar 12. Dan pada indikator beban kerja denagn nilai modus 7.
Paling sedikit muncul adalah pada indikator diskriminasi dengan nilai modus
sebesar 0. Berdasakan hasil dalam penelitian ini dapat di jadikan sebagai acuan
dan gambaran Bagi Rumah Sakit, Manajemen rumah sakit melakukan pengukuran
stres kerja pada perawat Instalasi Gawat Darurat secara rutin dan berkala sehingga
stres kerja perawat dapat diperhatikan dan ditangangi segera. Manajemen rumah
sakit juga mengurangi untuk menghitung kembali kebutuhan tenaga perawat di
Intalasi Gawat Darurat agar sesuai dengan beban kerja untuk setiap shift nya.
Sistem pengawasan atau supervisi dilakukan secara berkala untuk mengontrol
kegiatan perawat, serta penjelasan kembali uraian tugas pokok perawat pelaksana
sebagai bagian dalam memaksimalkan tenaga perawat pelaksana yang ada
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1529]