Pengaruh Pemberian Pupuk Kotoran Sapi dan Pupuk SP36 terhadap Hasil Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata, L.)
Abstract
Kacang hijau (vigna radiata L.) merupakan tanaman kacang-kacangan yang memilki potensi besar untuk dikembangkan karena memiliki banyak manfaat terutama bagi kesehatan. Penurunan dan peningkatan produktivitas kacang hijau pada tahun 2014-2017 yang tidak stabil disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya cara budidaya yang kurang tepat misalnya penggunaan pupuk yang kurang efisien. Pemupukan yang kurang efisien menyebabkan kandungan unsur hara dalam tanah menjadi rendah seperti rendahnya kandungan C-organik dalam tanah dan unsur hara P yang tersedia. Nilai C-organik yang rendah perlu adanya penambahan bahan organik seperti pupuk dari kotoran hewan dan juga keberadaan unsur fosfat (P) yang kurang juga perlu adanya penambahan unsur hara fosfat (P) dengan pemupukan yang tepat seperti pemberian pupuk SP36 yang sesuai, oleh karena itu perlu adanya pemberian pupuk organik yang dikombinasikan dengan pupuk anorganik dengan tujuan untuk memperbaiki kondisi dan kesuburan tanah, sekaligus meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk anorganik
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antara dosis pupuk kotoran sapi dengan pupuk SP36 terhadap hasil kacang hijau, sedangkan manfaat penelitian yaitu memberikan rekomendasi pemupukan yang seimbang antara pupuk organik dan anorganik yang baik untuk tanaman kacang hijau. Penelitian akan dilaksanakan di Laboratorium Kesuburan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Jember dan di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Agustus-Desember 2019.
Rancangan percobaan dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor yiatu dosis pupuk kotoran sapi 0 kg/petak (S0), 1,6 kg/petak (S1), 3,2 kg/petak (S2), 4,8 kg/petak(S3) dan Pupuk SP36 0,4 g/tanaman (P1), 0,8 g/tanaman (P2), 1,2 g/tanaman (P3). Data yang telah di peroleh dianalisis menggunakan analisis ragam dan apabila menunjukkan pengaruh nyata maka di lakukan uji lanjut dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf kepercayaan 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan pupuk kotoran sapi 4,8 kg/petak dan pupuk SP36 1,2 g/tanaman (P3S3) menunjukkan interaksi berpengaruh nyata pada variabel jumlah berat kering biji/ton, berat kering biji/tanaman, dan berat kering 100 biji/tanaman. Faktor tunggal pupuk kotoran sapi dengan dosis 4,8 kg/petak (S3) merupakan perlakuan terbaik dengan meninkatkan jumlah cabang dan panjang polong, sedangkan faktor tunggal pupuk SP36 dengan dosis 1,2 g/tanaman (P3) merupakan perlakuan terbaik dalam meningkatkan panjang polong.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]