dc.description.abstract | Pendahuluan: Tunanetra merupakan istilah yang digunakan untuk kondisi seseorang yang
mengalami gangguan dalam indera penglihatannya. Keterbatasan fisik yang dialami oleh tunanetra
menyebabkan pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut sulit didapatkan dan cenderung memiliki
tingkat kebersihan gigi dan mulut yang rendah. Oleh karena itu diperlukan pendekatan khusus agar
pengetahuan dan kebersihan gigi dan mulut dapat meningkat. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis
pengaruh edukasi kesehatan gigi dan mulut berbasis Braille terhadap tingkat kebersihan gigi dan mulut
penyandang tunanetra. Metode: Jenis penelitian ini merupakan pre-eksperimental dengan desain penelitian
one-group pretest-posttest design. Subjek penelitian berjumlah 18 siswa penyandang tunanetra SLB-A TPA
dan SLB Negeri Jember yang diberikan edukasi berupa buku panduan kesehatan gigi dan mulut berbasis
buku Braille. Subjek diminta untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut salah satunya dengan menyikat gigi
dua kali sehari selama 21 hari. Pengukuran tingkat kebersihan gigi dan mulut dilakukan menggunakan
indeks OHI-S Green dan Vermillion. Pengukuran dilakukan pada hari ke-1 (evaluasi 1) sebelum diberi
perlakuan dan pelatihan sikat gigi, hari ke-10 (evaluasi 2), dan hari ke-21 (evaluasi 3). Data dianalisis
dengan uji komparatif parametrik paired sample t-test. Hasil: Distribusi data adalah normal dengan p-value
(p>0,05) sebesar 0,200 (evaluasi 1), 0,126 (evaluasi 2), dan 0,118 (evaluasi 3). Edukasi yang diberikan
selama 10 hari tidak menurunkan indeks OHI-S dengan p-value 0,317 (p>0,05). Edukasi selama 21 hari
dapat menurunkan indeks OHI-S dengan p-value sebesar 0,000 (p<0,05). Simpulan: Pemberian edukasi
kesehatan gigi dan mulut berbasis buku Braille pada penyandang tunanetra di SLB-A-TPA dan SLB Negeri
Jember berpengaruh terhadap peningkatan kebersihan gigi dan mulut. | en_US |