Pengaruh Pasta Tulang Ikan Gurami (Osphronemus Gouramy) sebagai Bahan Direct Pulp Capping Terhadap Ekspresi TNF-α pada Tikus Wistar Jantan (Rattus Norvegicus)
Abstract
Trauma mekanis dapat menyebabkan inflamasi pulpa. Inflamasi pulpa ditandai
dengan adanya akumulasi sel-sel inflamasi yang melepaskan mediator inflamasi
(sitokin), seperti tumor necrosis factor-α (TNF-α). TNF-α pada kadar berlebihan
merupakan tanggapan terhadap tingginya pertumbuhan mikroorganisme dan dapat
menyebabkan kerusakan jaringan yang sangat berat dan fatal. Pulp capping adalah
salah satu jenis perawatan pada inflamasi pulpa untuk mempertahankan vitalitas gigi.
Bahan yang sering digunakan dalam perawatan pulp capping adalah kalsium
hidroksida dan mineral trioxide aggregate (MTA). Akan tetapi, penggunaan bahanh
tersebut memiliki potensi menimbulkan efek samping karena memiliki kandungan
berbagai bahan aktif atau agen kimiawi. Oleh karena itu, dibutuhkan bahan alternatif
yang berasal dari bahan alami dan dapat meminimalisir efek samping. Salah satu bahan
alternatif yang dapat digunakan adalah tulang ikan gurami. Kandungan tulang ikan
gurami yaitu, omega 3, omega 6, dan flavonoid, asam amino, dan kolagen sebagai
antiinflamasi dan antibakteri, sehingga dapat menurunkan ekspresi sitokin proinflamasi
diantaranya adalah TNF-α. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menganalisis pengaruh penggunaan pasta tulang ikan gurami (Osphronemus gouramy)
sebagai bahan direct pulp capping terhadap ekspresi TNF-α.
Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Jumlah sampel sebanyak 32
ekor tikus wistar jantan dengan berat 150-200 gr yang dibagi secara acak menjadi 4
kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 8 ekor. Kelompok pulpa
normal (K1), gigi molar tikus tidak dilakukan perforasi dan perlakuan. Kelompok
kontrol negatif (K2) gigi dipreparasi dengan bur bulat pada permukaan oklusal molar
viii
kiri sampai perforasi pulpa ditumpat dengan tumpatan sementara tanpa diberi bahan
apapun. Kelompok kontrol positif (K3), gigi molar tikus diperforasi lalu diberi kalsium
hidroksida kemudian ditumpat sementara. Kelompok perlakuan (K4) gigi molar tikus
diperforasi lalu diberi pasta tulang ikan gurami kemudian ditumpat sementara. Empat
ekor tikus dari masing-masing kelompok didekapitasi pada hari ke-4 dan ke-7 untuk
mendapatkan sampel jaringan. Kemudian dilakukan pengamatan ekspresi TNF-α pada
sel leukosit (makrofag, neutrofil dan limfosit) menggunakan mikroskop dengan
perbesaran 1000X.
Hasil perhitungan didapatkan ekspresi TNF-α pada leukosit tertinggi pada
kelompok K2 hari dekapitasi ke-4 (13,08 ± 1,44) dan terendah pada kelompok K1 hari
dekapitasi ke-7 (1,83 ± 0,19). Data yang didapat kemudian dianalisis dengan uji
parametrik One Way Anova, selanjutnya dilakukan uji LSD. Hasil uji LSD
menunjukkan perbedaan yang signifikan antara setiap kelompok. Tulang ikan gurami
mengandung asam amino, Omega-3, Omega-6, flavonoid dan kolagen. Senyawa
tersebut bekerja dengan menghambat cyclo-oxygenase (COX) sehingga dapat
menurunkan PGE-2. Turunnya PGE-2 menyebabkan proses transkipsi NF-κB
menurun, sehingga dapat terjadi penurunan sitokin proinflamasi TNF-α. Selain itu,
flavonoid juga dapat berperan sebagai antibakteri karena mampu menghambat proses
sintesis DNA bakteri yang menyebabkan kematian sel bakteri. Tulang ikan juga
mengandung kolagen yang dapat mempercepat proses pengendapan garam mineral dan
akhirnya akan terbentuk lapisan odontoblas-like cell yang berperan sebagai sel
pembentuk dentin reparatif. Pasta tulang ikan gurami menurunkan ekspresi TNF-α
lebih kuat dibandingkan dengan pasta kalsium hidroksida dan tanpa pemberian bahan
pulp capping. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa pasta tulang ikan gurami pengaruh
dalam menurunkan ekspresi TNF-α pulpa gigi tikus wistar. Oleh karena itu, dengan
penelitian lebih lanjut nantinya diharapkan pasta tulang ikan gurami dapat digunakan
sebagai alternatif bahan direct pulp capping.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]