Mengadopsi Model Akuntansi Startup untuk UMKM: Studi Kasus pada Pengerajin Kayu Desa Grenden, Kabupaten Jember
Date
2020-09-01Author
BUDYAWATI, Luh Putu Indah
HARIANI, Arie Rahayu
HARTANTO, Wiwin
Metadata
Show full item recordAbstract
Saat ini, tidak banyak usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menyusun laporan
keuangan. Padahal laporan keuangan berguna tidak hanya sebagai bentuk akuntabilitas pada
pihak eksternal yang berkepentingan, namun juga bagi para pemilik dan pengelola UMKM itu
sendiri. Manfaat laporan keuangan secara manajerial antara lain untuk perencanaan, mengetahui
posisi keuangan, menilai kinerja, serta membantu pengambilan keputusan bisnis yang relevan.
Ketidakpopuleran laporan keuangan di kalangan UMKM ini salah satunya disebabkan oleh
model penyusunan laporan keuangan yang memang relatif kompleks. Oleh karena itu, kegiatan
pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan mengenalkan model akuntansi startup kepada
UMKM, yang dalam hal ini para pengerajin kayu di Desa Grenden, Kabupaten Jember. Pemilihan
model akuntansi startup sendiri dilakukan karena model akuntansi ini relatif sangat sederhana
dengan metriks yang berbasis bisnis sehingga relatif lebih mudah dipahami pelaku UMKM pada
umumnya. Desain penelitian berupa metode penelitian kualitatif deskriptif dengan subjek
UMKM pengerajin kayu di Desa Grenden, Kabupaten Jember. Metode ini dipilih dengan harapan
mampu lebih menangkap beragam nuansa yang muncul selama pengerajin kayu Desa Grenden
mencoba menggunakan model akuntansi startup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
apakah keengganan UMKM untuk menyiapkan laporan keuangan bisa dipecahkan dengan
menawarkan model akuntansi yang lebih simpel dan lebih mudah dipahami pelaku bisnis yaitu
model akuntansi startup. Pada studi ini ditemukan bahwa keengganan pelaku UMKM, dalam
hal ini pengerajin kayu di desa Grenden, memang diakibatkan oleh kompleksnya model
akuntansi konvensional yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan. Sementara itu,
model akuntansi startup yang memang lebih simpel dengan metriks berbasis bisnis memang
dianggap lebih bermanfaat dan lebih mudah diterima oleh para pelaku UMKM. Kondisi yang
serupa antara model bisnis startup dengan UMKM tertentu juga memungkinkan UMKM untuk
memanfaatkan model akuntansi startup. Namun demikian, meskipun secara umum dianggap
bermanfaat, penerapan model akuntansi startup juga perlu mempertimbangkan sejumlah hal
seperti kemampuan pelaku UMKM dalam menggunakan teknologi informasi sederhana agar
lebih banyak diterima dan digunakan oleh masyarakat.
Collections
- LSP-Jurnal Ilmiah Dosen [7300]