Evaluasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesuksesan Implementasi Sistem Informasi Pengendalian Pembangunan Daerah (Sippd) Kabupaten Jember dengan Menggunakan Metode Information System Success Model (Issm)
Abstract
Salah satu contoh penerapan e-government yaitu pemanfaatan yang dilakukan oleh Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah yang ada di Kabupaten Jember yaitu Sistem Informasi Pengendalian Pembangunan Daerah (SIPPD). SIPPD adalah sistem informasi yang berfungsi untuk monitoring dan evaluasi realisasi kinerja dan anggaran seluruh dinas atau Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan kecamatan di Kabupaten Jember setiap triwulan. Pengguna sistem informasi ini adalah seluruh dinas atau OPD dan kecamatan di Kabupaten Jember yang berjumlah 72 pengguna, dimana terdapat 41 dinas atau OPD dan 31 kecamatan di Kabupaten Jember. Setiap dinas atau OPD dan kecamatan dalam pelaksanaan program kegiatannya memiliki realisasi angggaran dan realisasi kinerja, dimana memiliki sasaran dan jumlah yang berbeda.
Pengguna SIPPD yang memiliki akun SIPPD bertanggung jawab terhadap pelaporan pencapaian kinerja di dinas atau OPD dan kecamatan masing-masing, sehingga memiliki kedudukan dan hak akses yang sama. Pengguna SIPPD bertugas menginputkan jumlah realisasi kinerja yang sudah dilaksanakan tiap 3 bulan dan memberi keterangan atau penjelasan tiap terjadi ketidaksesuaian dengan target kinerja. Setiap akhir triwulannya terdapat output SIPPD berupa laporan yang menunjukkan kesesuaian antara target dengan realisasi anggaran dan realisasi kinerja tiap dinas atau OPD dan kecamatan di Kabupaten Jember yang biasa disebut Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). RKPD digunakan sebagai hasil evaluasi dari input pencapaian kinerja dari masing-masing yang
dilaporkan tiap dinas atau OPD dan kecamatan beserta keterangan faktor pendorong dan penghambat dari pelaksanaan program kerja yang ada.
Implementasi SIPPD sudah berjalan hampir 4 tahun yaitu sejak tahun 2016 hingga saat ini dan akan terus membuat sebuah peningkatan dalam pengimplementasiannya. Selama hampir 4 tahun pula belum ada penelitian yang menggali dari sisi pengguna SIPPD tentang sejauh mana implementasi SIPPD dapat sukses berjalan sesuai dengan fungsinya. Atas dasar tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi faktor kesuksesan apa saja yang dapat mempengaruhi kesuksesan implementasi SIPPD dengan cara mengukur SIPPD dengan menggunakan metode pengukuran Information System Success Model (ISSM) tahun 2003. Hasil dari pengukuran yang berupa data akan dianalisis untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kesuksesan implementasi SIPPD dan selanjutnya akan dijadikan bahan rekomendasi agar implementasi SIPPD lebih baik lagi.
Pada penelitian ini mengunakan seluruh variabel yang ada pada Information System Success Model (ISSM) tahun 2003 dengan jumlah 10 hipotesis yang diajukan. Jumlah sampel pada penelitian ini merupakan seluruh pengguna SIPPD yang ada di seluruh dinas atau OPD dan kecamatan dengan jumlah populasi 72 responden. Hasil analisis data dengan menggunakan tools online GeSCA terdapat 2 hipotesis yang diterima dan didapatkan bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesuksesan implementasi SIPPD adalah kualitas sistem (system quality) dan kepuasan pengguna (user satisfaction). Sehingga untuk meningkatkan kesuksesan implementasi SIPPD rekomendasi yang dapat diberikan adalah apabila kualitas sistem (system quality) ditingkatkan akan meningkatkan kepuasan pengguna (user satisfaction) dan secara tidak langsung akan meningkatkan manfaat-manfaat (net benefit) yang dapat diterima oleh pengguna SIPPD.