Pengaruh Pendidikan Kesehatan Metode Permainan Ular Tangga terhadap Pengetahuan Pendidikan Seksual pada Siswa Kelas VI di SD Muhammadiyah 1 Jember
Abstract
Masa kanak-kanak akhir (later chilhood) atau masa anak sekolah
merupakan masa usia 6 hingga 12 tahun yang terjadi pergantian dari masa awal
kanak-kanak ke masa akhir kanak-kanak menuju masa prapubertas (Damayanti
dkk., 2018; Nurlaili dkk., 2018). Anak yang berusia diatas 10 tahun banyak yang
mengalami kekerasan seksual. Fenomena kekerasan seksual terjadi karena
kurangnya pengetahuan tentang pendidikan seksual pada anak. Pengetahuan
seeorang dipegaruhi oleh informasi, media dan pendidikan. Informasi dapat
diberikan salah satunya dengan pemberian pendidikan kesehatan. Pendidikan
seksual membantu anak dalam pencegahan terhadap pelecehan seksual karena
diajarkan mengenai jenis kelamin serta perannya, cara bertindak sebagai laki-laki
maupun perempuan, cara pergaulan dengan lawan jenis, penjelasan terkait seks
agar anak bisa mengetahui perilaku pelecehan seksual supaya anak terhindar dari
pelecehan seksual (Zhang dkk., 2013).
Pendidikan Seksual bisa dilakukan dengan metode tertentu agar kegiatan
pembelajaran lebih menarik. Metode yang bisa dilakukan dalam penyampaian
pendidikan seksual pada anak yaitu metode permainan. Metode ini berguna untuk
peningkatan pengetahuan, mendidik serta melatih anak untuk melakukan
kerjasama, dan memperkenalkan aturan yang telah ada supaya terbentuk
kedisiplinan anak. Selain itu dapat juga membuat peningkatan intelektual maupun
koordinasi anak dalam bergaul dengan teman sebayanya (Sara dkk., 2016).
Metode ini menggunakan indera penglihatan maupun pendengaran untuk
memperhatikan gambar, membaca maupun menjawab pertanyaan atau perintah
dalam permainan supaya materi mudah dipahami dan diterima (Abduh dkk.,
2014).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuan pengaruh pendidikan kesehatan
metode permainan ular tangga terhadap pengetahuan pendidikan seksual pada
siswa kelas VI di SD Muhammadiyah Jember. Desain penelitian menggunakan
quasy eksperimen dengan desain nonequivalent control group design. Populasi
merupakan siswa kelas VI SD Muhammadiyah 1 Jember sejumlah 121 siswa.
Sampel yang digunakan sejumlah 60 siswa. Pengambilan sampel menggunakan
probability sampling dengan sample rondom sampling. Peneliti membagi 30
siswa sebagai kelompok eksperimen dan 30 siswa sebagai kelompok kontrol.
Hasil penelitian didapatkan responden terbanyak berjenis kelamin
perempuan sejumlah 32 orang (53,3%) sedangkan laki-laki sejumlah 29 orang
(46,7%) dan responden sejumlah 31 orang (51,7%) tidak mendapatkan informasi
dari sumber lain tentang pendidikan seksual. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai pretest dan posttet pada
kelompok eksperimen maupun kontrol dengan nilai p<0,05 yaitu 0,001 dan 0,003.
Hasil ini menunjukkan perbedaan nilai pada kelompok eksperimen lebih
signifikan daripada kelompok kontrol. Hasil uji Mann Whitney menunjukkan
bahwa nilai posttest dan pretest antara kelompok eksperimen dan kontrol
didapatkan p<0.05 yaitu 0,001 sehingga menunjukkan ada perbedaan pengetahuan
antara kelompok ekperimen dan kontrol atau ada pengaruh pendidikan kesehatan
metode permainan ular tangga terhadap pengetahuan pendidikan seksual pada
siswa.
Kesimpulan dari hasil penelitian adalah terdapat pengaruh yang bermakna
pendidikan kesehatan metode permainan ular tangga terhadap pengetahuan
pendidikan seksual pada siswa kelas VI di SD Muhammadiyah 1 Jember. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan metode permainan ular
tangga dapat diberikan pada siswa untuk meningkatkan pengetahuan siswa
tentang pendidikan seksual sebagai upaya pencegahan kekerasan seksual pada
anak.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1548]