Show simple item record

dc.contributor.advisorSulistiyo, Agung
dc.contributor.advisorWardayati, Siti Maria
dc.contributor.authorTriasari, Yuniar Gita
dc.date.accessioned2020-10-31T04:07:20Z
dc.date.available2020-10-31T04:07:20Z
dc.date.issued2020-01-29
dc.identifier.nim150810301061
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/101397
dc.description.abstractPerkembangan bank syariah di Indonesia memiliki peluang yang besar dikarenakan mayoritas penduduk Indonesia yang beragama Islam. Dalam pembiayaan terdapat 2 pola yang saat ini dijalankan oleh bank syariah, antara lain pembiayaan dengan prinsip jual beli dan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil. Di Indonesia, manager bank syariah melakukan PDM yang mengacu pada suku bank konvensional. PDM dapat diartikan sebagai aktivitas yang dilakukan manajer dalam mengelola pendistribusian laba untuk memenuhi kewajiban bagi hasil bank syariah kepada deposannya. Perkembangan bank syariah mendorong pihak manajemen dapat mengelola PDM dengana baik agar nasabah mendapatkan bagi hasil yang sesuai. Bagi hasil ditetapkan berdasarkan produk yang telah dipilih oleh nasabah bank dan berdasarkan nisbah yang telah disepakati bersama. Perkembangan syariah yang cukup pesat, sebenarnya bukan tanpa masalah. Tantangan utama bank syariah adalah bagaimana cara mewujudkan kepercayaan para stakeholder. Salah satu usaha dapat dilakukan agar mencapai kemajuan yang lebih pesat adalah meningkatkan kinerja keuangan. Perkembangan dari bank syariah beberapa tahun terakhir membuat para pihak perbankan untuk menerapkan manajemen risiko dan Good Corporate Governance (GCG) dalam setiap aktivitasnya supaya suatu saat bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dapat dideteksi sejak dini, sehingga tidak menimbulkan dampak yang lebih besar. Oleh karena itu, Bank Indonesia menyempurnakan metode penilaian kesehatan bank dari CAMELS menjadi metode Risk profil, Good Corporate Governance, Earning, Capital (RGEC) sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia nomor 13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Metode RGEC merupakan metode penilaian kinerja keuangan bank yang merujuk pada peraturan Bank Indonesia No. 13/1/PBI/2011 tentang penilaian kinerja yang menggantikan tata cara penilaian bank sebelumnya, yaitu CAMELS. Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia melalui Surat Edaran No. 13/24/DPNP Tanggal 25 Oktober 2017 tentang penilaian tingkat kesehatan bank umum. Peraturan ini telah digunakan oleh seluruh bank umum sejak 1 Januari 2017. Metode penilaian kesehatan bank untuk mengukur tingkat kinerja keuangan bank pada penelitian ini menggunakan metode RGEC karena penelitian-penelitian terdahulu banyak yang menggunakan metode CAMEL dan selain itu, metode RGEC adalah metode penilaian kesehatan bank umum yang sudah disempurnakan oleh Bank Indonesia sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/24/DPNP Tanggal 25 Oktober 2017 tentang penilaian tingkat kesehatan bank umum. Kecukupan modal dapat menggambarkan kemampuan bank dalam mengatasi risiko yang muncul akibat dari investasi aset tetap dengan modal yang mencukupi. Kecukupan modal dapat diukur dengan menggunakan Capital Adequacy Ratio (CAR). Rasio ini dapat melindungi deposan dan meningkatkan kepercayaan deposan pada bank syariah. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh pembiayaan jual beli terhadap Profit Distribution Management bank umum syariah di Indonesia; menguji dan menganalisis pengaruh pembiayaan0 bagi hasil terhadap Profit Distribution Management bank umum syariah di Indonesia; menguji dan menganalisis pengaruh kecukupan modal terhadap Profit Distribution Management bank umum syariah di Indonesia. Dalam penelitian ini, model analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Data yang digunakan adalah data sekunder yang berupa laporan keuangan publikasi tahunan bank umum syariah selama periode tahun 2014 hingga 2018. Data sekunder yang digunakan pada penelitian ini dapat diperoleh melalui publikasi dari website resmi masing-masing bank umum syariah yang dimaksudkan di sampel penelitian serta website Bank Indonesia maupun website Otoritas Jasa Keuangan. Kesimpulan dalam pembahasan skripsi ini adalah hasil pengujian regresi berganda atas pengaruh pembiayaan jual beli terhadap Profit Distribution Management menunjukkan pengaruh yang positif signifikan. Ini membuktikan bahwa semakin besar pembiayaan jual beli akan meningkatkan Profit Distribution Management; hasil pengujian regresi berganda atas pengaruh pembiayaan bagi hasil terhadap Profit Distribution Management menunjukkan pengaruh yang positif signifikan. Ini membuktikan bahwa semakin tinggi pembiayaan bagi hasil akan meningkatkan Profit Distribution Management; hasil pengujian regresi berganda atas kecukupan modal tidak berpengaruh terhadap Profit Distribution Management.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherJurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnisen_US
dc.subjectPengaruhen_US
dc.subjectPembiayaanen_US
dc.subjectJual Belien_US
dc.subjectBagi Hasilen_US
dc.subjectKecukupan Modalen_US
dc.subjectProfit Distribution Managementen_US
dc.subjectAkuntansi Syariahen_US
dc.titlePengaruh Pembiayaan Jual Beli, Pembiayaan Bagi Hasil dan Rasio Kecukupan Modal terhadap Profit Distribution Management Bank Umum Syariah DI Indonesia (2014-2018)en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record