Pengaruh Pembiayaan Jual Beli, Pembiayaan Bagi Hasil dan Rasio Kecukupan Modal terhadap Profit Distribution Management Bank Umum Syariah DI Indonesia (2014-2018)
Abstract
Perkembangan bank syariah di Indonesia memiliki peluang yang besar
dikarenakan mayoritas penduduk Indonesia yang beragama Islam. Dalam
pembiayaan terdapat 2 pola yang saat ini dijalankan oleh bank syariah, antara lain
pembiayaan dengan prinsip jual beli dan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil.
Di Indonesia, manager bank syariah melakukan PDM yang mengacu pada
suku bank konvensional. PDM dapat diartikan sebagai aktivitas yang dilakukan
manajer dalam mengelola pendistribusian laba untuk memenuhi kewajiban bagi
hasil bank syariah kepada deposannya.
Perkembangan bank syariah mendorong pihak manajemen dapat
mengelola PDM dengana baik agar nasabah mendapatkan bagi hasil yang sesuai.
Bagi hasil ditetapkan berdasarkan produk yang telah dipilih oleh nasabah bank
dan berdasarkan nisbah yang telah disepakati bersama. Perkembangan syariah
yang cukup pesat, sebenarnya bukan tanpa masalah. Tantangan utama bank
syariah adalah bagaimana cara mewujudkan kepercayaan para stakeholder. Salah
satu usaha dapat dilakukan agar mencapai kemajuan yang lebih pesat adalah
meningkatkan kinerja keuangan.
Perkembangan dari bank syariah beberapa tahun terakhir membuat para
pihak perbankan untuk menerapkan manajemen risiko dan Good Corporate
Governance (GCG) dalam setiap aktivitasnya supaya suatu saat bila terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan dapat dideteksi sejak dini, sehingga tidak menimbulkan
dampak yang lebih besar. Oleh karena itu, Bank Indonesia menyempurnakan
metode penilaian kesehatan bank dari CAMELS menjadi metode Risk profil,
Good Corporate Governance, Earning, Capital (RGEC) sesuai dengan Surat
Edaran Bank Indonesia nomor 13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 tentang
Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.
Metode RGEC merupakan metode penilaian kinerja keuangan bank yang
merujuk pada peraturan Bank Indonesia No. 13/1/PBI/2011 tentang penilaian
kinerja yang menggantikan tata cara penilaian bank sebelumnya, yaitu CAMELS.
Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia melalui Surat Edaran No. 13/24/DPNP
Tanggal 25 Oktober 2017 tentang penilaian tingkat kesehatan bank umum.
Peraturan ini telah digunakan oleh seluruh bank umum sejak 1 Januari 2017.
Metode penilaian kesehatan bank untuk mengukur tingkat kinerja keuangan bank
pada penelitian ini menggunakan metode RGEC karena penelitian-penelitian
terdahulu banyak yang menggunakan metode CAMEL dan selain itu, metode
RGEC adalah metode penilaian kesehatan bank umum yang sudah disempurnakan
oleh Bank Indonesia sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.
13/24/DPNP Tanggal 25 Oktober 2017 tentang penilaian tingkat kesehatan
bank umum.
Kecukupan modal dapat menggambarkan kemampuan bank dalam mengatasi risiko yang muncul akibat dari investasi aset tetap dengan modal yang
mencukupi. Kecukupan modal dapat diukur dengan menggunakan Capital
Adequacy Ratio (CAR). Rasio ini dapat melindungi deposan dan meningkatkan
kepercayaan deposan pada bank syariah.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh
pembiayaan jual beli terhadap Profit Distribution Management bank umum
syariah di Indonesia; menguji dan menganalisis pengaruh pembiayaan0 bagi hasil
terhadap Profit Distribution Management bank umum syariah di Indonesia;
menguji dan menganalisis pengaruh kecukupan modal terhadap Profit
Distribution Management bank umum syariah di Indonesia.
Dalam penelitian ini, model analisis yang digunakan adalah analisis
regresi linier berganda. Data yang digunakan adalah data sekunder yang berupa
laporan keuangan publikasi tahunan bank umum syariah selama periode tahun
2014 hingga 2018. Data sekunder yang digunakan pada penelitian ini dapat
diperoleh melalui publikasi dari website resmi masing-masing bank umum syariah
yang dimaksudkan di sampel penelitian serta website Bank Indonesia maupun
website Otoritas Jasa Keuangan. Kesimpulan dalam pembahasan skripsi ini adalah
hasil pengujian regresi berganda atas pengaruh pembiayaan jual beli terhadap
Profit Distribution Management menunjukkan pengaruh yang positif signifikan.
Ini membuktikan bahwa semakin besar pembiayaan jual beli akan meningkatkan
Profit Distribution Management; hasil pengujian regresi berganda atas pengaruh
pembiayaan bagi hasil terhadap Profit Distribution Management menunjukkan
pengaruh yang positif signifikan. Ini membuktikan bahwa semakin tinggi
pembiayaan bagi hasil akan meningkatkan Profit Distribution Management; hasil
pengujian regresi berganda atas kecukupan modal tidak berpengaruh terhadap
Profit Distribution Management.