Evaluasi Faktor Keberhasilan Implementasi Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan (Sirenbang) Pemerintah Kabupaten Jember Menggunakan Metode Human Organization Technology (Hot) Fit
Abstract
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Jember dalam mengelola informasi untuk membantu produktivitas pemerintah daerah menerapkan sistem informasi yang sudah berjalan sejak 2016 yaitu Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan (Sirenbang) Pemerintah Kabupaten Jember yang beralamatkan http://sirenbang.jemberkab.go.id/. Sirenbang digunakan untuk mengajukan program-program yang akan dijalankan selama 1 tahun kedepan dimana penggunanya adalah staf Dinas/Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan pegawai kecamatan.
Mengingat betapa pentingnya peranan Sirenbang untuk mendukung dan mempermudah dalam proses perencanaan pembangunan, sehingga harus diatur dan dikelola dengan tepat agar tetap optimal. Serta untuk mengatasi permasalahan yang didapat saat wawancara dan menghindari masalah lain yang mungkin terjadi dikemudian hari. Maka perlu dilakukan evaluasi sehingga dapat mengetahui kondisi sistem, manfaat yang diberikan oleh sistem, dan tingkat keberhasilan. Sehingga hasil evaluasi nantinya dapat dijadikan perbaikan dan pengembangan Sirenbang kedepan. Evaluasi diperlukan untuk mengidentifikasi faktor apa saja yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan implementasi Sirenbang. Jika faktor tersebut memiliki hubungan yang positif dan signifikan, maka sistem yang dihasilkan akan sesuai dengan yang diharapkan (Ayuardini & Ridwan, 2019).
Evaluasi dapat dilakukan menggunakan beberapa metode, dalam penelitian ini peneliti menggunakan Human Organization Technology (HOT-Fit). HOT Fit merupakan model kesuksesan yang dapat digunakan untuk menilai suatu sistem informasi yang dikemukakan oleh Yusof et al. (2006). Sehingga HOT Fit dirasa
cocok untuk menjelaskan faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan maupun kegagalan suatu sistem informasi dan kesesuaian antara Sirenbang (technology), operator dinas/OPD dan kecamatan (human), dan BAPPEDA (organization).
Pada penelitian ini menggunakan semua variabel HOT Fit dan terdapat 20 hipotesis yang diajukan. Responden penelitian adalah seluruh pengguna Sirenbang yang berjumlah 76 orang. Berdasarkan hasil analisis penelitian dengan menggunakan metode Generalized Structured Component Analysis (GSCA) terdapat 8 hipotesis diterima dan 12 hipotesis ditolak, dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa faktor keberhasilan dari implementasi Sirenbang antara lain faktor technology (information quality dan service quality), faktor human (system use dan user satisfaction), dan faktor organization (structure), serta net benefit yang bukan berasal dari faktor human, technology, dan organization. Konsep kesesuaian yang berasal dari metode HOT Fit dapat dibuktikan dalam penelitian ini dengan adanya kesesuaian (fit) antara konstruk technology dengan konstruk human, konstruk technology dengan konstruk organization, dan konstruk organization dengan konstruk human. Sehingga faktor-faktor tersebut dapat digunakan sebagai landasan untuk perbaikan dan pengembangan Sirenbang kedepan