Hubungan Pola Konsumsi Dan Status Gizi Terhadap Kadar Hdl (High Density Lipoprotein) Pada Pasien DM Tipe 2
Abstract
Diabetes melitus (DM) adalah penyakit kronis yang terjadi karena pankreas
tidak menghasilkan cukup insulin, atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif
menggunakan insulin yang dihasilkannya. Faktor risiko DM tipe 2 yang dapat
dimodifikasi berkaitan dengan perilaku hidup yang kurang sehat, yaitu berat badan
berlebih, obesitas abdominal/sentral, kurangnya aktivitas fisik, hipertensi,
dislipidemia, diet tidak sehat/tidak seimbang, dan merokok. Diet atau pola konsumsi
yang tidak sehat dapat memperparah resistensi insulin, sehingga menyebabkan
peningkatan VLDL, small dense LDL, dan penurunan HDL. Indeks masa tubuh juga
berhubungan dengan profil lipid dan terjadinya komplikasi kardiovaskular. Kadar
rendah HDL kolesterol berperan langsung dalam proses aterogenik dan diakui
sebagai pertanda kuat dari penyakit kardiovaskular. Data dari penelitian sebelumnya
menjelaskan bahwa risiko kardiovaskular menurun 2% setiap kenaikan 1 mg/dL
kolesterol HDL. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pola konsumsi
dan status gizi terhadap kadar HDL (High Density Lipoprotein) pada pasien DM tipe
2.
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian analitik observasional
dengan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Wilayah Puskesmas
Gladak Pakem Kabupaten Jember. Pengambilan sampel pada penelitian ini
menggunakan metode total sampling dan didapatkan sampel sejumlah 31 pasien DM
tipe 2. Data karakteristik responden (jenis kelamin, usia, riwayat hipertensi, status
merokok) diperoleh melalui wawancara secara langsung dengan responden. Data
pola konsumsi didapatkan dengan metode food recall 24 jam sebanyak dua kali di
hari yang tidak berurutan. Data status gizi didapatkan dari pengukuran tinggi dan
berat badan. Data kadar HDL didapatkan dari hasil pemeriksaan yang dilakukan di
Laboratorium Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Jember. Data yang telah
didapatkan didistribusikan dan dianalisis secara bivariat menggunakan uji korelasi
Spearman. Kemudian dilakukan analisis menggunakan uji Mann Whitney untuk
mengetahui pengaruh dari faktor perancu.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]