dc.description.abstract | Upaya nelayan untuk memenuhi kebutuhan hidup dihadapkan pada risiko, hilang atau rusaknya sarana
penangkapan ikan, dan kecelakaan kerja. Temuan Suharso (2012) melalui program pemberdayaan ekonomi
masyarakat pesisir di Gunung Kidul menemukan bahwa tuntutan asuransi sebagai jaminan profesi nelayan telah
lama disuarakan. Program Bantuan Premi Asuransi Nelayan (BPAN) dirancang sebagai perlindungan bagi
nelayan di dalam melakukan pekerjaannya serta sebagai stimulus dengan memberikan bantuan pembayaran
premi asuransi. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan implementasi program BPAN yang dilaksanakan
oleh Dinas Perikanan kabupaten Jember beserta faktor pendukung dan faktor penghambat implementasi tersebut
di pesisir pantai Puger Kabupaten Jember. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis deskriptif.
Subjek penelitian ini yaitu kasi, staf perikanan tangkap Dinas Perikanan Jember, dan nelayan Puger penerima
program. Metode pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumen. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa program BPAN telah diimplementasikan oleh Dinas Perikanan Jember di Puger kabupaten Jember
dengan beberapa tahap, sosialisasi; pendataan, verifikasi, dan validasi; pengusulan; penetapan; pengajuan dan
pembayaran klaim. Terdapat beberapa masalah dalam pelaksanaan BPAN yaitu, hampir 80% nelayan di Puger
masih belum terdata dalam program KUSUKA dan BPAN, kurangnya sosialisasi kepada nelayan, dan
minimnya petugas dinas. Faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi tersebut terdiri dari, sosialisasi
kepada nelayan, sumberdaya yang tersedia, struktur birokrasi dan komitmen implementor yang baik. | en_US |