Show simple item record

dc.contributor.advisorSukarno, Hari
dc.contributor.advisorPuspitasari, Novi
dc.contributor.authorAmelinda
dc.date.accessioned2020-09-01T20:57:38Z
dc.date.available2020-09-01T20:57:38Z
dc.date.issued2019-06-17
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/100795
dc.description.abstractInvestor yang akan melakukan investasi pada umumnya akan mempertimbangkan beberapa hal sebelum mengambil keputusan investasi termasuk informasi yang beredar di lingkungan sekitar baik informasi ekonomi maupun non ekonomi. Informasi yang beredar dapat memberikan sinyal-sinyal tertentu yang memicu reaksi pasar. Bentuk reaksi pasar dapat berupa perubahan harga saham yang akan berimbas pada capital gain yield saham. Salah satu peristiwa yang sempat menjadi sorotan publik yaitu Aksi Bela Islam 212 yang telah dilaksanakan tiga kali dalam tiga tahun berturut-turut yaitu 2016, 2017 dan 2018. Aksi ini bermula dari bentuk protes sebagian besar umat islam atas ‘penistaan agama’ yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta. Aksi ini diikuti oleh ribuan partisipan dari daerah-daerah di Indonesia. Banyaknya partisipan yang hadir dan jumlah penduduk Indonesia yang didominasi penduduk muslim, sangat dimungkinkan bahwa stabilitas ekonomi Negara dapat terganggu jika terjadi konflik dalam pelaksanaan Aksi ini. Aksi Bela Islam 212 dapat menimbulkan dampak positif maupun dampak negatif baik dari segi politik, keamanan maupun ekonomi. Penelitian ini berfokus pada dampak munculnya peristiwa ini terhadap sensitivitas pasar modal yang dapat diproksikan dengan reaksi capital gain yield saham. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis reaksi capital gain yield saham sebagai dampak dari peristiwa Aksi Bela Islam 212 pada perusahaan-perusahaan LQ-45. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksplanatori dengan menggunakan pendekatan event study (studi peristiwa). Terdapat dua variabel yang dianalisis dalam penelitian ini yaitu rata-rata capital gain yield sebelum peristiwa (Gb,t) dan rata-rata capital gain yield sesudah peristiwa (Gs,t). Reaksi capital gain yield dilihat dari perbedaan rata-ratanya pada sebelum dan sesudah peristiwa menggunakan Paired Samples T-test dan Wilcoxon Test. Pengujian dilakukan secara keseluruhan perusahaan yang listing di LQ-45 selama pengamatan, kemudian dilakukan pula pengujian perusahaan sampel per sektor untuk mempertajam hasil penelitian. Hasil pengujian selama tiga tahun pelaksanaan peristiwa menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada rata-rata capital gain yield sebelum dan sesudah peristiwa Aksi Bela Islam 212 tahun 2017 ecara keseluruhan perusahaan LQ-45. Hasil pengujian per sektor juga menunjukkan adanya reaksi sektor Keuangan dan sektor Industri Barang Konsumsi untuk Aksi Bela Islam 212 tahun 2017. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa capital gain yield saham perusahaan yang listing di LQ-45 bereaksi atas terjadinya peristiwa Aksi Bela Islam 212 pada tahun 2017.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherJurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jemberen_US
dc.subjectCapital Gain Yield Sahamen_US
dc.subjectPerusahaan LQ-45en_US
dc.subjectBela Islam 212en_US
dc.titleAnalisis Reaksi Capital Gain Yield Saham Pada Perusahaan LQ-45: Studi Peristiwa Aksi Bela Islam 212en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record