Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Disertai Alat Peraga Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Hasil Belajar Fisika Siswa Sma Negeri 1 Glenmore
Abstract
Keterampilan berpikir kritis dan kemampuan untuk memecahkan masalah
merupakan dua hal yang dibutuhkan oleh setiap orang di dalam kehidupan.
Khususnya pada saat membuat suatu keputusan. Berpikir kritis perlu
dikembangkan dalam diri siswa agar mampu dan terbiasa menghadapi berbagai
permasalahan yang ada disekitarnya, (Husnidar, et al. 2014). Keterampilan
berpikir merupakan keterampilan yang penting dari segala ilmu pengetahuan.
Siswa dengan keterampilan berpikir tinggi tidak hanya dapat menguasai isi dari
setiap materi pelajaran yang dipelajari, namun siswa juga dapat mengaplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari. Discovery learning merupakan salah satu model
pembelajaran untuk mengembagkan cara berpikir aktif dengan menganalisis,
meyelidiki, dan mencoba memecahkan masalah yang dihadapi secara mandiri.
Berdasarkan masalah tersebut, maka diberikan alternatif solusi yaitu
pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran Discovery learning disertai Alat
Peraga. Tujuan dari penelitian ini yaitu (1) Untuk mengkaji pengaruh model
pembelajaran discovery learning disertai alat peraga terhadap keterampilan
berpikir kritis siswa SMA pada pokok bahasan gerak lurus. (2) Untuk mengkaji
pengaruh model pembelajaran discovery learning disertai alat peraga terhadap
hasil belajar siswa SMA pada pokok bahasan gerak lurus.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen yang dilaksanakan di
SMA Negeri 1 Glenmore pada semester ganjil tahun ajaran 2019/2020. Kelas
eksperimen adalah kelas X MIPA 2 yang diberi perlakuan model pembelajaran
discovery learning disertai alat peraga dan kelas kontrol adalah kelas X MIPA 3
dengan pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru disekolah. Data yang akan diambil adalah keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa. Data tersebut
diperoleh dari hasil post-test keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa.
Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan uji independent sample t-test dengan
bantuan SPSS 23.
Hasil uji independent sample t-test terhadap keterampilan berpikir kritis
siswa diperoleh nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,029. Sehingga Ho ditolak dan Ha
diterima atau atau rata-rata keterampilan berpikir kritis siswa kelas eksperimen
lebih besar dari pada kelas kontrol. Sehingga dapat dikatakan terdapat perbedaan
antara rata-rata keterampilan berpikir kritis kelas eksperimen dan rata-rata
keterampilan berpikir kritis kelas kontrol. Dengan begitu model pembelajaran
discovery learning disertai alat peraga berpengaruh signifikan terhadap
keterampilan berpikir kritis siswa kelas eksperimen. Dan hasil uji independent
sample t-test terhadap hasil belajar kognitif diperoleh nilai sig.(2-tailed) sebesar
0,007. Sehingga Ho ditolak dan Ha diterima atau rata-rata hasil belajar siswa kelas
eksperimen lebih besar dari pada kelas kontrol. Sehingga dapat dikatakan terdapat
perbedaan antara rata-rata hasil belajar kelas eksperimen dan rata-rata hasil
belajar kelas kontrol. Dengan begitu model pembelajaran discovery learning
disertai alat peraga berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas
eksperimen. Berdasarkan analisis tersebut maka dapat disimpulkan: (1)
Pembelajaran menggunakan model Discovery Learning disertai alat peraga
berpengaruh signifikan terhadap keterampilan berpikir kritis siswa SMA pada
materi gerak lurus kelas X SMA Negeri 1 Glenmore. (2) Pembelajaran
menggunakan model Discovery Learning disertai alat peraga berpengaruh
signifikan terhadap hasil belajar siswa SMA pada materi gerak lurus kelas X SMA
Negeri 1 Glenmore.